Sukses

Permen Karet atau Mint yang Lebih Baik untuk Segarkan Napas?

Anda mungkin bertanya, di antara permen karet dan permen mint mana yang lebih baik untuk segarkan napas.

Liputan6.com, Jakarta Untuk menyegarkan napas, kita bisa saja mengemut permen mint atau permen karet. Sensasi segar dari permen bisa membuat napas lega. Bahkan napas yang keluar dari mulut bisa tercium segar.

Anda mungkin bertanya, di antara kedua permen itu mana yang lebih baik untuk segarkan napas. Dokter gigi Todd Coy dari Cleveland Clinic menanggapi hal tersebut.

""Mulailah dengan mengatakan cara terbaik untuk menyegarkan napas adalah kebersihan mulut yang baik. Tapi setiap orang dapat memanfaatkan (semprotan) penyegar napas kalau menggosok gigi benar-benar sulit dilakukan," kata Todd, dikutip dari Cleveland Clinic, Jumat (26/10/2018).

Permen karet dan mint membantu dalam merangsang aliran air liur, yang membantu membersihkan mulut. Namun, kalau memang harus menyegarkan napas, Todd biasanya merekomendasikan permen karet tanpa gula. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lama waktu kunyah permen karet

Todd menambahkan permen karet yang dikunyah berpotensi membuang sisa makanan dan plak. Meskipun begitu, mengunyah permen karet dalam jangka waktu lama meningkatkan risiko keausan dan nyeri otot (pada mulut) yang berlebihan.

"Jadi, saya sarankan untuk membatasi sesi mengunyah permen karet hingga 15 menit. Jika Anda punya riwayat masalah sendi temporomandibular, maka permen mint bebas gula kemungkinan pilihan yang lebih baik," tambahnya.

Sendi temporomandibular adalah sendi yang melekat pada tulang tengkorak. Sendi ini berfungsi untuk berbicara maupun mengunyah. Gangguan pada sendi rahang yang menyebabkan rasa nyeri pada sendi temporomandibular.

Yang paling penting, tidak direkomendasikan permen karet atau permen mint yang mengandung gula. Kandungan gula dapat menimbulkan kerusakan gigi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.