Sukses

Setahun Setelah Transplantasi Ginjal, Selena Gomez Sakit Leukopenia

Apakah leukopenia yang dialami Selena Gomez?

 

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Selena Gomez dikabarkan menjalani perawatan karena mengalami leukopenia. Ini berkaitan dengan penyakit lupus yang diidap pelantun Wolves dan riwayat transplantasi ginjal yang dijalani Selena pada 2017.

Belum ada kabar pasti mengenai penyebab leukopenia yang dialami aktris film Spring Breakers ini. Namun, kemungkinan besar kondisi Selena Gomez ini berhubungan erat dengan lupus, penyakit autoimun yang dimilikinya.

Sel darah putih memang kerap menjadi target yang diserang pada penyakit lupus. Akibat dari kondisi tersebut penderita berisiko mengalami leukopenia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Transplantasi Ginjal Selena Gomez

Kemungkinan lainnya adalah riwayat transplantasi ginjal yang dijalani Selena 2017 silam. Umumnya, pascaoperasi transplantasi organ, pasien diharuskan untuk mengonsumsi beberapa jenis obat tertentu, yang salah satunya golongan steroid.

Obat-obatan ini berguna untuk mengondisikan tubuh pasien menerima organ yang baru. Sayangnya, salah satu efek dari obat tersebut adalah menurunnya daya tahan tubuh secara umum, dan ini meningkatkan risiko terjadinya leukopenia.

Dalam penanganannya, leukopenia memerlukan perhatian khusus, terlebih kondisi mental Selena Gomez yang juga sedang tidak baik.

Mantan kekasih Justin Bieber ini juga harus dirawat di ruangan khusus di rumah sakit agar tidak mudah mengalami infeksi. Berbagai pemeriksaan dan pengobatan pun harus diberikan secara intensif supaya jumlah sel darah putih bisa kembali meningkat.

 

3 dari 3 halaman

Penyebab Penyakit yang Diderita Selena Gomez

Leukopenia bisa disebabkan oleh banyak hal, yang di antaranya adalah:

  1. Penyakit genetik seperti cyclic neutropenia, kostmann syndrome, dan barth syndrome. Biasanya, mereka yang memiliki sindrom atau kelainan ini mengalami leukopenia sejak kecil.
  2. Anemia aplastik, yaitu kondisi ketika sumsum tulang kurang atau gagal memproduksi semua jenis sel darah. Pada kondisi, yang menurun jumlahnya bukan hanya sel darah putih, tapi juga sel darah merah dan trombosit.
  3. Penyakit autoimun seperti systemic lupus erythematosus (SLE) yang lebih dikenal dengan lupus, sindrom Sjogren, reumatoid artritis, dan sebagainya. Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan (antibodi) berbalik menyerang dan merusak tubuh itu sendiri, termasuk sel darah putih sehingga jumlah sel darah putih menurun.
  4. Keganasan (kanker). Salah satu komplikasi dari kanker adalah penyebaran ke sumsum tulang (metastasis). Bila hal ini terjadi, produksi sel darah di sumsum tulang pun akan terganggu dan terdesak oleh sel kanker. Akibatnya, jumlah sel darah putih dapat berkurang.
  5. Radiasi dan beberapa jenis obat-obatan. Beberapa jenis radiasi ion dapat menyerang sumsum tulang sehingga sel darah putih berkurang. Selain itu, obat-obatan seperti amminopirin, sulfodiazin, dan steroid dapat menyebabkan gangguan sumsum tulang, sehingga mengganggu produksi sel darah.

Penulis : dr. Sepriani Timurtini Limbong / Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.