Sukses

Begini Cara Penuhi Kebutuhan Gizi jika Harga BBM Naik

Kecenderungan harga BBM naik bisa memengaruhi daya beli masyarakat membeli pangan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Ketika terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), harga kebutuhan pangan di pasar juga ikut naik. Hal ini dipengaruhi biaya transportasi yang melonjak. 

Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Doddy Izwardy mengatakan, kecenderungan kenaikan harga BBM bisa memengaruhi daya beli masyarakat membeli pangan tertentu, padahal pangan tersebut bisa saja mengandung gizi tinggi.

"Tapi selama sumber pangan yang lain masih tersedia, ketercukupan pemenuhan gizi tetap bisa diatasi. Pemikiran kita harus diubah. Misal, sumber karbohidrat selain nasi kan ada sorgum," kata Doddy usai acara diskusi publik di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Untuk cara mengonsumsinya juga harus dilihat ukuran gizinya. Contohnya, saat membeli 100 gram singkong, jumlah tersebut sebaiknya dikonsumsi secara bertahap.

"Ya, jangan dimakan 100 gram semuanya sekali makan. Makannya bertahap. Itu dari segi pemenuhan karbohidrat. Kalau dari sumber protein, ada ikan yang bermacam-macam. Ikan lele, kembung juga bergizi tinggi," Doddy melanjutkan.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganti dengan sumber pangan lain

Ganti dengan sumber pangan lainnya

Pemahaman masyarakat akan pemenuhan gizi juga bisa dibangun dengan mengetahui variasi sumber pangan lain. Misalnya, jika kita biasa makan ikan, kemudian pada suatu waktu ketersediaan ikan di pasaran sulit sehingga harganya naik, maka kita perlu beralih ke sumber protein hewani lain.

"Jika terjadi demikian, kita bisa mengganti sumber protein hewani dari ikan dengan makan telur. Cara berpikirnya begitu. Artinya, kebutuhan gizi kita tetap terpenuhi," jelas Doddy.

Strategi penanggulangan gizi

Doddy menambahkan ia terus mencoba merumuskan strategi penanggulangan gizi. Pertama, melalui diversifikasi pangan, tidak berfokus pada satu pangan saja.

Kedua, lewat suplementasi. Kekurangan zat gizi mikro seperti kurang vitamin A diatasi dengan kapsul vitamin A atau tablet penambah darah.

Ketiga, dengan fortifikasi atau penambahan mikronutrien. Ini dilakukan karena zat gizi mikro paling kurang. Jadi, ada penambahan vitamin dan unsur lain ke pangan. Misal, penambahan vitamin A ke margarin.

Keempat, melalui pendidikan gizi. Sosialisasi gizi dan pengelolaan makanan yang baik terus dilakukan agar masyarakat bisa mengonsumsi makanan dengan aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini