Sukses

Bersama Teman-Teman, Anak Sulung Ahok Bikin Video Pendek soal Kesehatan Mata

Peduli kesehatan mata, anak sulung Ahok, Nicholas Sean Purnama dan kawan-kawannya membuat video pendek untuk meningkatkan kepedulian soal kesehatan mata.

Liputan6.com, Jakarta Persatuan Dokter Mata Indonesia cabang Jakarta (Perdami Jaya) mengaku terkejut mengetahui Nicholas Sean Purnama, putra sulung Ahok, mengikuti kompetisi video pendek di Instagram yang sedang mereka gelar.

Video berdurasi satu menit yang memperlihatkan Nicholas tengah berlatih airsoft gun itu bukan diunggah lewat akun Instagram pribadinya. Melainkan diunggah oleh pemilik akun @kindahmahdiaah, yang kemudian diunggah ulang (repost) di akun @perdamijaya pada Selasa, 9 Oktober 2018.

Menurut penggagas kompetisi video pendek tersebut, dr Ferdiriva Hamzah SpM, video itu produksi Nicholas dan teman-temannya.

"Si Nicholas ini kan memang anak FKUI. Mungkin dia dengar, dan teman-teman dia juga tahu, akhirnya bikinlah video yang bertujuan meningkatkan awareness terkait penglihatan ini," kata Ferdiriva saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Terkait jumlah peserta yang ikut kompetisi video untuk memeriahkan Hari Penglihatan Sedunia 2018 itu, Ferdiriva, mengatakan tidak punya target khusus.

"Enggak ada target sama sekali," kata dokter spesialis mata yang sehari-hari praktik di Jakarta Eye Center (JEC) ini.

"Karena video itu nantinya akan disebarkan untuk meningkatkan awaraness pada masyarakat, pada saat lagi Hari Penglihatan Sedunia," kata Ferdiriva menekankan.

 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Terima kasih Nicholas Sean Purnama dan teman-teman turun memeriahkan #worldsightday2018 . Repost: @kindahmahdiahh #perdamijayavideocompetition Buram pada mata utamanya disebabkan oleh gangguan refraksi (minus, plus, silinder) . Mata minus, plus, atau silinder jika tidak dikoreksi dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang permanen seperti kebutaan. . Cek kesehatan matamu secara berkala (tiap 2-4 tahun untuk usia 20-40 tahun) dan gunakan kacamata atau lensa kontak untuk menghilangkan penglihatan buram-mu. . Saya, Nicholas Sean, mendukung kampanye peduli kesehatan mata, HFGM Liga Medika, #EyeAware @nachoseann @bearhounds_one #eyecareeverywhere #perdamijayavideocompetition #haripenglihatansedunia2108

Sebuah kiriman dibagikan oleh Perdami Jaya (@perdamijaya) pada

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek keroyokan Nicholas Cs untuk tingkatkan kesadaran soal kesehatan mata

Pemilik akun @kindahmahdiahh, Kindah Mahdiah, angkat bicara. Dia mengatakan bahwa video satu menit di akun Instagramnya merupakan proyek bersama antara dia, Nicholas, dan Liga Medika.

"Untuk ide dan director-nya saya. Cameraman dan lain-lain ada timnya, yang semuanya anak FKUI," kata perempuan yang menyingkat namanya menjadi KM.

Video ini, kata Kindah, semata-mata bukan untuk dilombakan saja. Proyek keroyokan ini dibuat sebagai bentuk promosi kesehatan, agar generasi yang baru lahir dan generasi lama di Indonesia lebih peduli sama kesehatan mata.

Menurut KM, kalau bapak dan ibunya minus, kemungkinan anaknya mengalami mata minus juga lebih tinggi.

"Enggak mau kan nanti semua anak Indonesia matanya minus?" kata dia.

Bagi mahasiswi FKUI ini, Nicholas dan teman-teman yang terlibat pada pembuatan video pendek itu, menjaga kesehatan mata penting adanya. Pun dengan membantu orang lain menjaga kesehatan mata.

Rupanya, video yang mereka buat ada banyak. Tidak hanya video Nicholas itu saja. Sebab, mereka membuatnya untuk dipersembahkan pada acara amal guna mengumpulkan donasi untuk melengkapi alat bantu operasi katarak di Papua.

"Kalau yang Nicholas Sean berkaitan dengan hobi," ujar dia.

"Sean kan suka main airsoft gun. Kalau dia tidak punya penglihatan yang baik, maka permainan tersebut sulit dilakukan," kata KM menambahkan.

Menurut Kindah, hal sederhana itu harusnya menjadi sebuah pandangan baru bagi masyarakat. Bahwa penglihatan, kata Kindah, begitu penting dijaga karena bisa memengaruhi kualitas kehidupan masing-masing individu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini