Sukses

Suplemen Herbal Bisa Turunkan Kolesterol, Apa Buktinya?

Studi yang dilakukan terhadap puluhan peserta menunjukkan suplemen herbal Nutrafor CHOL bisa menurunkan kolesterol.

Liputan6.com, Jakarta Suplemen herbal yang teruji klinis bisa menurunkan kadar kolesterol di tubuh seseorang. 

Clinical Research Support Unit (CSRU) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melakukan penelitian pada 49 peserta dengan komposisi 32 wanita dan 17 pria. Selama 30 hari, para partisipan diberikan suplemen herbal Nutrafor CHOL bersama dengan kapsul plasebo sebagai pembandingnya.

Para partisipan berusia 18 hingga 60 tahun dengan kadar kolesterol LDL 130 sampai 180 mg/dL. Mereka semua tidak menderita gangguan fungsi hati, ginjal, penyakit kardiovaskuler kecuali hipertensi ringan, bukan ibu hamil atau menyusui, atau alergi terhadap obat uji.

Secara acak, para peserta diberikan suplemen herbal Nutrifor CHOL dan plasebo tanpa diketahui dokter dan peserta. Semuanya dengan dosis 2 kali 2 kapsul per hari selama 4 minggu.

Studi yang bekerja sama dengan Novell Pharmaceutical Laboratories ini bertujuan untuk melihat efektivitas dan keamanan suplemen Nutrafor CHOL dalam menurunkan kolesterol.

Dalam pemaparannya, peneliti utama dr. Nafrialdi, PhD, SpPD, SpFK., mengatakan ada kecenderungan kolesterol menurun setelah partisipan mengonsumsi suplemen Nutrifor CHOL bila dibandingkan dengan suplemen plasebo.

"Untuk menurunkan kolesterol sebenarnya ada tiga unsur, diet, olahraga, dan obat. Mengenai obat ini banyak sebetulnya. Namun biasanya, tidak semua pasien itu cocok," kata Nafrialdi dalam presentasinya di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

 

Saksikan juga video menarik ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Efek samping ringan

Dalam penelitian tersebut, hanya tujuh orang partisipan mengalami efek samping ringan setelah mengonsumsi Nutrifor CHOL. Sementara, sembilan orang mengalami efek samping dari suplemen plasebo.

Efek samping antara lain mual ringan, nyeri ulu hati, sembelit, gatal, dan mengantuk yang menurut Nafrialdi tidak terlalu menjadi masalah dan masih bisa melanjutkan konsumsi suplemen.

"Setiap orang kalau dikasih obat ada sugesti kalau dia mengonsumsi sesuatu dia bisa saja merasa ada bahan asing yang masuk ke tubuhnya. Itu bisa timbul efek samping," jelas Nafrialdi menambahkan kepada Health Liputan6.com.

Dalam kesimpulannya, Nafrialdi mengatakan bahwa suplemen herbal yang dia dan rekannya teliti mampu menurunkan kolesterol secara total 24mg/dL dan LDL sebesar 22mg/dL, namun tidak menurunkan trigliserida.

Associate Director Consumer Health Care 2 PT Novell Pharmaceutical Laboratories Boedi Harjono mengungkapkan, kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung, yang merupakan beban BPJS Kesehatan terbesar di Indonesia.

"Dari data BPJS Kesehatan, disebutkan bahwa penyakit jantung merupakan yang paling banyak menyedot biaya kesehatan yang hingga detik ini, pemerintah Indonesia mengalami defisit biaya kesehatan," kata Boedi.

Boedi meminta masyarakat untuk mulai saat ini, mengontrol kadar kolesterol yang ada dalam tubuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.