Sukses

7 Langkah Hadapi Si Kecil yang Sering Berbohong

Jangan langsung memarahi si Kecil yang sering berbohong. Ketahui penyebab ia bohong.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak sering berbohong karena mereka tidak tahu perbedaan antara kejujuran dan kebohongan. Alasan umum berbohong yang sering terjadi pada anak-anak adalah untuk menyembunyikan sesuatu yang telah dilakukan dan untuk melindungi diri dari konsekuensi negatif.

Berbohong seringkali mereka lakukan pada orang dewasa atau sahabatnya sesuai dengan situasi yang ada saat istu. Misalnya, ketika ditanya tentang pekerjaan rumah mereka akan menjawab sudah mengerjakan.

Kebohongan anak memang seringkali terdengar lucu, namun jika didiamkan ini akan berdampak buruk nantinya. Sebagai orangtua, Anda harus bisa membuat mereka sadar jika berbohong bukanlah tindakan yang baik dan mengajarkan pentingnya kejujuran.

Elizabeth Pantley, penulis buku Perfect Parenting and Kid Cooperation mengatakan untuk mengajar anak yang biasa berbohing untuk bicara jujur memang butuh banyak waktu dan kesabaran.

Sebelum memarahi anak, ketahui penyebab mereka berbohong, seperti yang ditulis Boldsky, Jumat (28/9/2018).

1. Memberi contoh

Kebanyakan anak berbohong mencontoh dari orangtua atau orang dewasa di dekatnya. Banyak orangtua tak menyadari hal ini, karena kebohongan yang dilakukan selalu dianggap sepele. Misalnya, Anda mengatakan kepadanua kalau tak menghabiskan makanan maka ayam akan mati. Walau mungkin tujuannya baik agar si Kecil selalu menghabiskan makanannya, tapi ini rentan ditiru olehnya.

2. Menjelaskan tentang kejujuran vs kebohongan

Jika seorang anak mengetahui perbedaan utama dari kejujuran dan kebohongan, maka ia akan selalu menghargai kejujuran dan tak melakukan kebohongan.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Berikan peringatan

3. Berikan peringatan

Saat memergoki kebohongannya, Anda sebaiknya memberikan peringatan atau sebuah kesempatan untuk memperbaiki.

Ketimbang memarahi, mintalah ia untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Jangan biarkan mereka merasa jika ketahuan berbohong akan menerima hukuman.

4. Kenali alasan kebohongan

Ada banyak alasan mengapa ia berbohong. Orang tua harus mengetahui dan bisa membedakan kebohongan yang dilakukan oleh anaknya.

Hal ini akan membantu Anda dalam mengembangkan pikiran anak dan bagaimana anda harus bersikap. Misalnya, anak-anak prasekolah seringkali mengatakan kebohongan fantasinya. Ketika mendengarnya, hal pertama yang harus anda lakukan andalah menanyakan kebenarannya. Beritahu ia tentang perbedaan realitas dan fantasinya.

 

3 dari 3 halaman

5. Beritahu konsekuensi

 

Biarkan anak mengetahui konsekuensi yang akan terjadi ketika mereka berbohong. Jelaskan padanya, jika berbohong maka ia tak akan dipercaya lagi, termasuk oleh orang tuanya. Sekalipun mereka mengatakan sejujurnya. Beritahu padanya jika tak ada orang yang suka dibohongi.

6. Hargai kejujuran

Ketika Si Kecil berkata jujur, hargai mereka atas sikapnya. Meski hal tersebut tak sesuai dengan yang anda harapkan. Sikap ini akan membuat mereka tumbuh menjadi orang yang selalu menghargai kejujuran.

7. Jangan pangil mereka 'pembohong'

Ini adalah hal terpenting yang harus diingat orang tua. Menyebut anak pembohong maka akan berdampak negatif pada perkembangannya kelak. Dia memandang dirinya sebagai seorang pembohong dan bertingkah laku dan bertindak sesuai dengan itu. Pernyataan semacam ini akan berdampak negatif pada kehidupan anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.