Sukses

Tes Baru Diklaim Mampu Deteksi Masalah Jantung Tersembunyi

Tes ini diklaim mampu mendeteksi masalah jantung angina dengan lebih baik daripada tes konvensional

Liputan6.com, Jakarta Peneliti menemukan sebuah cara yang mampu mendeteksi masalah jantung tersembunyi dalam 20 menit. Hal ini dilakukan oleh para ahli di Inggris.

Melansir New York Post pada Jumat (28/9/2018), tes baru ini dilakukan dengan cara memasukkan kabel kecil ke jantung, untuk mendeteksi ribuan kasus angina yang tidak terdiagnosa.

Jutaan orang di Britania Raya sendiri menderita angina. Suatu bentuk nyeri dada yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke jantung. Hal ini juga banyak dialami di seluruh dunia.

Sebagian besar bisa diobati dengan obat-obatan harian yang efektif menghilangkan rasa sakitnya. Namun, tes konvensional terkadang melewatkan masalahnya.

Tes kabel ini diklaim lebih membantu untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan pasien. Ilmuwan dari Yayasan Jantung Inggris bahkan merekomendasikan ini untuk digunakan secara luas di seluruh Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Dilakukan di Seluruh Negeri

Untuk melakukan tes ini, mereka melakukannya pada 151 pasien yang mengalami nyeri dada, namun tanpa tanda-tanda angina di tes biasa.

Sebuah kabel yang fleksibel didorong ke jantung untuk mengukur seberapa baik pembuluh darah mampu rileks. Para ilmuwan menemukan tes baru ini mampu mendiagnosa enam kali lebih banyak pasien angina, dibandingkan tes biasa.

"Membiarkan kondisi jantung ini tidak terdiagnosa dan tidak diobati memberikan risiko kepada pasien. Kami sekarang berharap untuk melihat tes ini diluncurkan di seluruh negeri," kata Peneliti Utama Profesor Colin Berry dari Universitas Glasgow

British Hearth Foundation, yang mendanai penelitian ini, mengatakan tes tersebut bisa membantu banyak penderita angina yang terdeteksi pada saat melakukan uji tersebut.

"Orang-orang yang sering menderita episode nyeri dada yang melumpuhkan dan menakutkan, secara dramatis mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka," ujar Perawat jantung senior Philippa Hobson.

Temuan ini dipresentasikan di sebuah konferensi di San Diego, Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.