Sukses

Cakupan Imunisasi MR Fase II Rendah, Adakah Perpanjangan?

Cakupan kampanye imunisasi MR fase II secara keseluruhan berpotensi tidak mencapai target, adakah perpanjangan imunisasi lagi?

Liputan6.com, Jakarta Masa kampanye imunisasi Measless Rubella (MR) fase II di 28 provinsi di luar pulau Jawa tinggal 11 hari lagi berakhir (pada 30 September 2018). Sayangnya, cakupan imunisasi MR fase II berpotensi tidak mencapai target 95 persen untuk menciptakan kekebalan imunitas.

Data Kementerian Kesehatan RI hingga per 17 September 2018, rata-rata cakupan imunisasi MR secara keseluruhan mencapai 49,07 persen. Angka tersebut masih di bawah target.

Seharusnya sampai 17 September 2018, cakupan imunisasi MR diharapkan sudah mencapai 83,98 persen. Lantas apakah ada perpanjangan kampanye imunisasi MR?

Baca terkait: Cakupan Imunisasi MR di Luar Jawa Masih Rendah, Sosialisasi Perlu Digencarkan

"Soal perpanjangan imunisasi MR sedang dipikirkan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kita tidak bisa asal perpanjang seenaknya sendiri," jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta, ditulis Rabu (19/9/2018).

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi imunisasi MR

Pertimbangan untuk ada perpanjangan kampanye imunisasi MR juga terkait dengan hasil imunisasi MR yang sudah dilakukan. Ada evaluasi terhadap imunisasi MR fase II ini.

"Ini juga terkait dengan vaksin MR. Karena vaksin ini ada masanya (masa terbentuk kekebalan). Begitu disuntikkan, kekebalan seperti apa yang terjadi. Itu yang akan dilihat nanti," Anung menjelaskan.

Oleh karena itu, ada evaluasi dan diskusi imunisasi MR fase II. Butuh waktu 2 minggu sampai 1 bulan untuk melihat kekebalan terbentuk.

"Untuk evaluasi, tahun ini juga dilakukan. Yang pasti perpanjangan imunisasi MR belum diputuskan kapan," tutup Anung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.