Sukses

Cegah Malaria, Kemenkes Kirim Kelambu untuk Korban Gempa Lombok

Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan setempat memberikan kelambu berinsektisida untuk mencegah kasus malaria bertambah di Lombok.

Liputan6.com, Jakarta Sejak gempa Agustus 2018 mengguncang Lombok, NTB, penyakit malaria mulai menjangkit sebagian warga. Untuk mencegah terjadinya kembali kasus malaria, penggunaan kelambu, terutama yang berinsektisida sangat dianjurkan terutama pada wilayah endemis malaria.

Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan NTB telah mendistribusikan  2.600 kelambu dengan rincian 2.400 dari Kemenkes, dan 200 dari Dinkes NTB kepada warga terdampak gempa di Lombok. Upaya penambahan kelambu juga tengah diupayakan. 

Penularan malaria oleh vektor sangat mungkin terjadi usai gempa Lombok. Selain karena faktor endemis, juga bisa karena terjadi karena bawaan atau kondisi lingkungan yang rusak akibat gempa. Itu sebabnya, penting sekali bagi warga untuk menggunakan kelambu berinsektisida.

"Penggunaan kelambu berinsektisida akan efektif mencegah penularan malaria apabila cakupan penggunaan kelambu di atas 80 persen terutama di wilayah gempa, dan digunakan secara benar," seperti diungkapkan tim humas Kementerian Kesehatan dilansir dari Sehat Negeriku, Kamis (13/9/2018).

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menggunakan kelambu dengan benar

Penggunaan kelambu harus memenuhi standar. Ukuran kelambu untuk keluarga (suami, istri, dan 1 anak umur kurang dari 2 tahun) harus memiliki panjang 180-200 cm, lebar 160-180 cm, dan tinggi 150-180 cm. Sementara, untuk individu harus memiliki panjang 180-200 cm, lebar 70-80 cm, dan tinggi 150-180 cm.

Kemudian jenis bahan kelambu adalah katun, nilon, polyester, dan polyethylene.

Selanjutnya, pemakaian kelambu harus diperhatikan. Kelambu berinsektisida yang baru saja dikeluarkan dari bungkus, sebaiknya diangin-anginkan terlebih dahulu di tempat teduh sampai baunya hilang (sehari semalam) sebelum dipasang.

Pemasangan kelambu juga harus diperhatikan. Pastikan mengikatkan keempat tali kelambu pada tiang tempat tidur atau pada paku di dinding. Jika di tenda pengungsian, kelambu bisa ditalikan pada kerangka penyangga.

Pada saat tidur dalam kelambu, seluruh ujung bawah kelambu dumasukkan ke bawah tempat tidur atau matras, sehingga tidak ada kemungkinan nyamuk masuk ke dalam kelambu.

Selama kondisi lingkungan akibat gempa belum dibenahi, warga diimbau terus gunakan kelambu saat tidur.

Tidak hanya digunakan, warga pun perlu merawat kelambu dengan baik. Kelambu diperiksa secara teratur untuk mengetahui ada tidaknya lubang atau bagian yang robek untuk segera dijahit.

Selain itu, kelambu dicuci dengan cara dicelup-celupkan dengan air berlarutan deterjen, tidak boleh direndam. Setelah itu, kelambu dikeringkan dengan dijemur tanpa terkena sinar matahari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.