Sukses

Kurang Tidur Bikin Orang Merasa Kesepian

Penelitian menemukan bahwa kurang tidur bisa membuat orang merasa kesepian dan ingin mengisolasi diri dari orang lain

Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan tidur yang buruk tak hanya mengganggu kesehatan fisik, namun kurang tidur juga membuat seseorang merasa kesepian. Bahkan, hal tersebut bisa menular kepada orang lain.

Melansir dari Metro.co.uk pada Selasa (4/9/2018), para peneliti mengumpulkan 18 orang dewasa yang sehat antara usia 18 dan 24 tahun. Mereka diminta untuk melakukan tugas-tugasnya setelah melakukan tidur malam dengan normal, untuk kemudian tidak tidur sepanjang malam.

Beberapa tugas tersebut termasuk mengenai jarak sosial. Peserta diminta untuk memberitahu orang untuk "berhenti" ketika dianggap terlalu dekat dengan mereka.

Para peserta yang memiliki jam tidur buruk, membuat orang-orang di sekitarnya berada di jarak yang lebih jauh. Mereka yang kurang tidur hanya merasa lebih nyaman dekat seseorang ketika berada di jarak 13 sampai 18 persen darinya.

Melalui pemindaian otak, para peneliti menemukan bahwa orang- orang yang kurang tidur menganggap orang lain sebagai ancaman. Hal tersebut membuat ketika kita lelah, kemungkinan seseorang cenderung mengisolasi diri dan tidak percaya pada orang lain.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyebar ke orang lain

Yang lebih mengkhawatirkan, peneliti menemukan bahwa siklus tersebut bisa menyebar ke orang lain yang memiliki tidur cukup. Mereka menunjukkan video dari para peserta yang diwawancarai ketika kurang tidur serta yang cukup istirahat, kepada 1000 orang lainnya.

Seribu orang itu diminta untuk menilai peserta dalam hal kesepian. Yang menarik, mereka dilaporkan ikut mengalami kesepian yang senada setelah menonton video tersebut.

Itu menunjukkan bahwa seseorang mampu meneruskan perasaan kesepian hanya dengan kehabisan tenaga. Tidak heran, apabila Anda merasa sangat lelah akan ada perasaan terisolasi yang mengiringinya.

"Mungkin bukan kebetulan bahwa beberapa dekade terakhir telah melihat peningkatan yang nyata dalam kesepian dan penurunan durasi tidur yang sama dramatisnya," tulis penulis studi utama Eti Ben Simon dari Universitas California, Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.