Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Bahaya Konsumsi Obat Herbal untuk Disfungsi Ereksi Sembarangan

Penawaran obat herbal disfungsi ereksi dengan klaim mampu respons cepat sembuhkan disfungsi ereksi tidak benar.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai macam produk obat herbal disfungsi ereksi kerap menawarkan iming-iming mampu menyembuhkan kondisi disfungsi ereksi. Ereksi bisa kembali pulih dengan cepat, tanpa perlu berobat ke dokter.

Dalam acara "Sadari Penyebab dan Faktor Risiko Disfungsi Ereksi (DE)", Dokter Spesialis Andrologi, Nugroho Setiawan menegaskan, obat herbal yang punya efek cepat mengobati disfungsi ereksi itu tidaklah benar.

"Tidak benar itu. Herbal murni tidak punya respons cepat. Yang namanya herbal murni pasti efeknya lebih lama terasa dibandingkan obat kimia," tegas Nugroho saat ditemui di Tjikinii Lima Restaurant, Rabu (29/8/2018).

Kemungkinan besar obat herbal disfungsi ereksi dicampur bahan kimia. Yang membuat obat disfungsi ereksi bekerja cepat karena pembuatannya dari bahan kimia, yang sudah diuji klinis.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bahan pembuatan tidak dicantumkan lengkap

Nugroho menilai bahan pembuatan produk obat herbal disfungsi ereksi tidak dicantumkan secara jelas dan lengkap.

Apalagi produk yang bersangkutan sebenarnya menggunakan bahan kimia.

"Mereka (pembuat produk) tidak mencantumkan bahan kimia di labelnya. Intinya, kalau ada produk herbal disfungsi ereksi yang klaim respons cepat itu pasti tidak murni herbal," jelas dokter yang sehari-hari berpraktik di RSUP Fatmawati Jakarta.

3 dari 3 halaman

Kontradiksi berbahaya

Pasien sebaiknya tidak sembarangan membeli obat disfungsi ereksi secara bebas, misal, lewat daring (online). Ada bahaya yang mengintai bila beli sembarangan.

"Baik obat herbal maupun obat yang dibeli bebas kan kita tidak tahu seberapa besar kandungan bahannya. Bisa saja yang seharusnya dosis itu 100 mg, tapi hanya berdosis 60 mg," ujar Nugroho.

Yang perlu lebih diwaspadai, obat yang dibeli bebas juga berisiko palsu. Bahan pembuatan obat bisa murah sekali. Ini berujung pada kontradiksi berupa efek obat yang bisa membahayakan kesehatan. Misal, Anda yang punya riwayat penyakit jantung akan semakin parah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.