Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Bagaimana Atasi Disfungsi Ereksi Usai Operasi Prostat?

Ada cara mengatasi disfungsi ereksi, yang dialami setelah pria menjalankan operasi prostat.

Liputan6.com, Jakarta Disfungsi ereksi atau ketidakmampuan mempertahankan ereksi jadi salah satu masalah yang dialami pria usai operasi prostat. Prosedur bedah itu dilakukan untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat dan berisiko menyebabkan disfungsi organ intim pada pria.

Perawatan setelah operasi prostat akan memengaruhi ereksi. Beberapa perawatan, seperti terapi hormon dan radiasi membuat kemampuan ereksi terkendala.

Meski begitu, ada penanganan yang bisa dilakukan untuk memulihkan kemampuan ereksi. Penanganan ini juga ditujukan kepada pria yang mengalami disfungsi ereksi pada umumnya.

"Terapinya sama seperti pasien yang punya permasalahan disfungsi ereksi secara umum, yakni bisa diterapi dengan pemberian obat PDE 5 inhibitors (sildenafil, tadalafil, vardenafil). Jika gagal, bisa dilakukan injeksi intracavernus (suntikan ke pangkal penis)," jelas Dokter Spesialis Andrologi, Nugroho Setiawan dalam acara "Sadari Penyebab dan Faktor Risiko Disfungsi Ereksi (DE)" di Tjikinii Lima Restaurant, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Tahap akhir bila penanganan injeksi gagal, pasien bisa menggunakan penis palsu (penile protheses) atau penis implan. Penis palsu merupakan alat medis yang ditempatkan ke penis untuk menghasilkan ereksi, yang tampak alami.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hormon testosteron rendah

Terapi untuk mengatasi disfungsi ereksi usai operasi prostat tidak memerlukan atau melibatkan penanganan khusus. Dalam proses terapi disfungsi ereksi, penyebab disfungsi ereksi harus diperiksa oleh dokter lebih lanjut.

"Selama melakukan terapi, dokter terus mencari penyebab disfungsi ereksinya. Apakah hormonnya ikut bermasalah atau tidak," Nugroho melanjutkan.

Hormon testosteron (hormon pria yang berpengaruh terhadap libido) yang menurun juga akan membuat libido rendah. Libido yang rendah akan berujung pada kurangnya hasrat seks sehingga ereksi sulit terjadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.