Sukses

Ingin Jalani Program Bayi Tabung, Ini Dana yang Perlu Disiapkan

Selain niat kuat, program bayi tabung juga perlu persiapan dana.

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa kondisi kesehatan yang akhirnya membuat publik figur Tya Aristya dan suami memilih menjalani program in vitro fertilization atau yang dikenal dengan bayi tabung. Selain niat kuat, program bayi tabung juga perlu persiapan dana puluhan juta seperti disampaikan publik figur Tya Ariestya.

"Untuk program bayi tabung Kanaka (anak pertama) sekitar Rp60 juta. Lalu, untuk program bayi tabung ini sepertinya lebih dari itu karena aku perlu stimulan lebih. Jadi, amannya siapkan Rp60-100 juta," kata Tya saat konferensi pers jelang Morula: Fertility Science Week 2018 di Jakarta.

Menurut dokter Ivan Sini, SpOG dari Morula IVF Indonesia, ada beberapa faktor yang membuat biaya program bayi tabung perlu dana yang tidak sedikit.

"Yang pertama, obatnya mahal. Mahal sekali, dan tidak bisa diproduksi dalam negeri," kata pria yang akrab disapa Ivan ini.

Faktor kedua adalah diperlukan teknologi dan sumber daya manusia untuk memastikan program ini berjalan lancar.

"Berbicara tentang teknologi, tim yang membantu dalam program bayi tabung ini melakukan pengecekan ukuran mikron, 100 - 5 mikron. Itu enggak gampang mengerjakannya. Lalu, ada quality control. Itu semua butuh usaha," katanya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keberhasilan 50 persen

Kisaran biaya yang dikeluarkan untuk menjalani program in vitro fertilization ini tentu relatif bagi tiap-tiap individu. Namun, biaya tersebut sebanding dengan peluang kehamilan yang diupayakan. Bagi pasangan dengan usia istri di bawah 38 tahun dan dalam kondisi kesehatan baik, kans keberhasilan menjalani bayi tabung bisa mencapai 50 persen. 

"Biaya ini affordable dengan catatan bila melihat dengan cara yang benar. Yakni biaya yang dikeluarkan itu merupakan biaya berobat untuk meningkatkan kans 10-15 kali lipat lebih tinggi memiliki anak," kata Ivan lagi.

Berdasarkan pengalamannya, ada beberapa pasangan yang berusaha memiliki anak dengan mencoba berbagai cara atau mencoba ke dokter sana dan sini.

"Tapi kalau dihitung-hitung, biaya itu sebenarnya jika ditotal bisa digunakan untuk program bayi tabung 1-2 siklus. Malah yang dibuang adalah usia wanita, semakin cepat datang, semakin tinggi keberhasilan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.