Sukses

Puncak Kemarau, PMI Siagakan Mobil Tangki Air Bersih

Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan mobil tangki air bersih untuk mengantisipasi kekeringan pada puncak musim kemarau.

Liputan6.com, Bandung Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan mobil tangki air bersih untuk mengantisipasi kekeringan pada puncak musim kemarau yang telah dinyatakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Mobil tangki berkapasitas 5000 liter itu akan menyalurkan air bersih dari dua bak raksasa di Markas PMI Kota Bandung ke wilayah yang memerlukannya.

Menurut juru bicara Markas PMI Kota Bandung Priyo Handoko, mobil tangki air bersih itu bersiaga 24 jam apabila terdapat permintaan pasokan air bersih. Sekarang ini kata Priyo, baru satu wilayah yang meminta dipasok air bersih terkait kemarau.

"Dan untuk sekarang ini, kita baru menerima laporan dan permintaan dari Kecamatan Mandalajati yang di daerah sana ternyata puncak kekeringannya sudah mulai terasa. Dan memang dalam bulan Agustus ini adalah puncak bencana kekeringan di Kota Bandung pada khususnya," ujar Priyo Handoko di Markas PMI, Bandung, Senin (20/8/2018). 

"Jadi untuk masyarakat Kota Bandung yang membutuhkan bantuan air bersih untuk meminimalisir kejadian kekeringan dapat langsung ke PMI atau ke PMI Kecamatan yang ada di wilayah masing-masing," lanjut Priyo. 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bandung Timur rawan kekeringan saat kemarau

Priyo menyebutkan, permintaan pasokan air bersih dari Kecamatan Mandalajati yaitu pada pertengahan bulan Juli. Priyo menjelaskan jumlah air bersih yang disalurkan ke wilayah tersebut mencapai 30 ribu liter.

Menurutnya, Kecamatan Mandalajati merupakan wilayah yang paling rentan mengalami kekeringan di Kota Bandung, selain wilayah Panyileukan dan Ujungberung. Ketiga wilayah tersebut jelas Priyo, merupakan langganan kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih saat memasuki musim kemarau.

"Pada tahun lalu saat memasuki musim kemarau, tiga daerah itu juga yang paling pertama meminta pendistribusian air bersih ke kita," ujar Priyo.

Sementara untuk wilayah lainnya kata Priyo, belum melayangkan permintaan pasokan air bersih ke PMI Kota Bandung. PMI Kota Bandung menyatakan wilayah Bandung Timur menjadi daerah rawan kekeringan saat memasuki musim kemarau.

Sebelumnya, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (PSTA LAPAN) menyebutkan bulan Agustus 2018 ini merupakan puncak musim kemarau. Awal musim kemarau sendiri sudah terjadi pada bulan Juni 2018 lalu dan pertengahan bulan Agustus ini.

Musim kemarau terlihat dari aspek angin Monsun dari arah Timur atau Tenggara yang sudah seragam (homogen) terjadi di Selatan Indonesia. Selain angin Monsun, tingkat suhu dan aspek kekeringan di udara serta liputan awannya mennguatkan prakiraan puncak musim kemarau yang terjadi saat ini. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.