Sukses

Gedung RSUD Kota Mataram Pasca Gempa Lombok Aman Digunakan

Kondisi terkini RSUD Kota Mataram pasca gempa Lombok, konstruksi bangunan aman digunakan meski di beberapa ruang masih rusak.

Liputan6.com, Mataram, Nusa Tenggara Barat Meski ada beberapa ruangan yang masih rusak akibat gempa Lombok, kondisi RSUD Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berangsur-angsur membaik. Bangunan rumah sakit pun aman untuk digunakan.

Direktur Utama RSUD Kota Mataram, Lalu Herman Mahaputra menyampaikan, pasien korban gempa sudah bisa menjalani perawatan dan pengobatan di dalam gedung rumah sakit.

"Sudah ada assessment (bukti penilaian), konstruksi (gedung RSUD Kota Mataram) ini aman digunakan. Lagi pula kita enggak mungkin terlalu lama merawat pasien di luar rumah sakit," ungkap Herman ketika ditemui di RSUD Kota Mataram, ditulis Rabu (15/8/2018).

Ketika memasuki beberapa ruangan RSUD Kota Mataram pada Minggu, 12 Agustus 2018 tampak reruntuhan tembok berserakan di lantai. Dinding rumah sakit juga retak-retak akibat gempa.

"Ini segera kami bereskan dan rapikan," Herman melanjutkan.

 

*Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Trauma masuk ke dalam gedung rumah sakit

Sebagian pasien yang berada di tenda luar rumah sakit kini sudah mau masuk ke dalam gedung rumah sakit. Pada awalnya, mereka trauma masuk ke dalam.

"Trauma pasien dan keluarga pasien sendiri. Takut masuk ke dalam gedung. Petugas medis juga sempat trauma. Tapi mau bagaimana lagi dengan kondisi pasien, pasien harus dilakukan tindakan segera," Herman melanjutkan.

Kini, suasana perlahan-lahan sudah membaik. Selain itu, RSUD Kota Mataram juga akan menindaklanjuti pasien yang membutuhkan perawatan serius, seperti cedera patah tulang.

Data RSUD Kota Mataram sampai hari ini, ada 166 pasien rawat inap, 26 operasi di antaranya 21 kasus ortopedi, kasus obgyn ada 5 pasien, dan jumlah pasien yang meninggal ada 2 orang.

3 dari 3 halaman

Beri Edukasi

Edukasi untuk pasien korban gempa Lombok terus dilakukan dengan bantuan psikiater dan tokoh agama. Edukasi terkait keamanan gedung juga disampaikan.

"Bukan hanya gempa berkekuatan 7 SR, gempa susulan dua hari setelah itu bikin pasien, keluarga, dan petugas medis kocar-kacirlah (panik). Tapi kita berikan edukasi pelan-pelan," tambah Herman.

Perawatan di dalam gedung dapat dilakukan dengan baik. Bahkan perawatan untuk pasien yang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) juga bisa ditangani di dalam gedung.

"It's okay (itu baik). Semua bisa tertangani baik," ujar Herman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.