Sukses

Paskibraka Nasional dari Sumbar: Kimia Itu Seksi

Bagi Paskibraka Nasional 2018 asal Sumatera Barat ini, kimia merupakan pelajaran seksi. Rumusnya tidak serumit fisika, hapalannya tidak segambreng biologi.

Liputan6.com, Jakarta Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2018 dari Sumatera Barat, Al-Mar'atul Hamidah, lebih senang menggunakan waktu lowongnya dengan menulis. Topik tulisan yang dia pilih agak anti-mainstream.

"Ceritanya itu kayak novel, tapi bab ini sama bab ini enggak nyambung. Ceritanya kayak teka-teki gitu," ujar Paskibraka tingkat nasional yang akrab disapa Fuji ini kepada Diary Paskibraka.

Menurut Fuji, hal ini terinspirasi dari film Paranormal Activity. "Aku belum nonton filmnya, tapi aku baca sinopsisnya. Dari yang aku baca, film yang pertama tidak nyambung sama yang kedua, tapi yang kedua nyambungnya sama yang keempat," ujarnya.

Hanya saja, ini masih sebatas hobi. Cerita yang ditulis sudah lumayan panjang, tapi siswi SMAN 2 Payakumbuah masih belum percaya diri untuk menjadikan itu novel sungguhan.

"Masih sebatas hobi dan selingan saja," kata Fuji.

Sebab, semenjak bertekad mengikuti ekstrakulikuler pasukan baris berbaris, dan ingin sekali bisa menjadi Paskibraka Nasional, Fuji harus menjaga kesehatannya secara menyeluruh, termasuk mata.

"Aku enggak boleh keseringan main laptop. Kecuali kalau engga ada kerjaan lagi, baru nulis," kata dia.

"Namanya juga sebatas hobi, mengerjakan sesuatu yang bermanfaat di tengah kesibukan," ujarnya.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Seusai tamat SMA

Meski punya hobi menulis, tidak lantas setelah tamat dari bangku SMA akan melanjutkan perkuliahan di jurusan sastra. Gadis kelahiran Bukittinggi, 4 Juli 2002 ini justru ini sekolah kedinasan atau teknik kimia.

"Aku sebenarnya ingin jadi Taruni TNI AU. Akan tetapi dari informasi yang saya baca, batasan jadi taruni adalah umur 18. Sementara saat lulus nanti, umur saya baru 17," kata Fuji.

Alasan Fuji memilih dua jurusan ini lantaran tidak ingin merepotkan ayah dan ibunya. Menurut dia, dengan menjadi seorang taruni, ibunya tak perlu cemas karena Fuji akan tinggal dan hidup di asrama.

"Kalau teknik kimia memang minatnya di kimia. Ditambah pula kuliahnya di UNAND (Universitas Andalas) yang memang ada di Padang," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Kimia pelajaran yang seksi

Sedari masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP), Fuji sudah tertarik sama mata pelajaran satu ini, selain memang ibunya adalah seorang guru kimia.

"Saat SMP ada pelajaran kimia yang digabung sama IPA. Dari situ aku sudah tahu bahwa minatku memang ke sana," kata Fuji.

Kimia, lanjut Fuji, adalah pelajaran yang seksi. Rumusnya tidak serumit fisika, hapalannya tidak segambreng biologi,"Ya, kimia itu rata-ratanya, deh."

Guna mewujudkan keinginan tersebut, Fuji berupaya sebisa mungkin untuk menaikkan nilai-nilanya di sekolah. Karena dia tahu, gelar Paskibraka Nasional saja tidak cukup dan bukan jaminan untuk dia lolos sebagai taruni.

"Kalau sekarang rata-rata saya delapan, harus saya tingkatkan lagi menjadi sembilan," kata Fuji menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.