Sukses

Cara Atasi Luka Akibat Terkena Terumbu Karang

Jangan sampai berlibur ke pantai menjadi hal tidak mengenakkan lantaran mengalami luka terkena terumbu karang

Liputan6.com, Jakarta Pergi berlibur ke daerah pantai tentu sangat menyenangkan. Disuguhkan pemandangan laut yang luas, langit yang cerah, dan melihat momen matahari terbenam (sunset) sangat memanjakan mata.

Tidak hanya pemandangan dari atas permukaan laut, pemandangan bawah laut pun tidak kalah menarik. Tentu saja Anda dapat melihat keindahan bawah laut dengan snorkeling atau diving. Umumnya, orang yang belum memiliki lisensi diving akan lebih memilih untuk melakukan snorkeling.

Saat akan melakukan snorkeling tentu harus berhati-hati. Selain karena berenang di laut lepas, hal lainnya dikarenakan bila tergores terumbu karang dapat menyebabkan luka. Sebaiknya jangan sepelekan luka akibat tergores terumbu karang karena dapat memicu terjadinya infeksi dan rasa gatal pada kulit.

Terjadinya infeksi dikarenakan luka akibat terkena terumbu karang biasanya meninggalkan sejumlah kecil protein hewani dan material berkapur pada luka tersebut.

Melansir dari Emedicine Health pada Senin (23/7/2018), terdapat beberapa cara yang sebaiknya segera dilakukan saat kulit Anda tergores dan luka akibat terumbu karang.

1. Bersihkan Luka dengan Segera

Cucilah luka tersebut dengan sabun dan air yang bersih setelah terkena terumbu karang.

2. Bersihkan dengan Alkohol atau Cairan Kimia Lainnya

Bila luka tersebut terasa menyengat, oleskan segera dengan alkohol isopropil. Cairan alkohol tersebut dapat membantu kulit menjadi steril kembali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luka karena Terumbu Karang

3. Gunakkan Salep Antibiotik

Bilaslah luka secara rutin setiap hari. Selain itu, gunakan bantuan antibiotik seperti salep Bacitracin sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Beberapa antibiotik dapat meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan SPF 15 pada luka yang terkena paparan sinar matahari.

Bila luka terus berkembang dan semakin parah, sebaiknya bergegas untuk konsultasi secara medis pada ahli.

Penulis : Jihan Khalda Fairuz

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.