Sukses

4 Tata Laksana Olahraga untuk Pasien Hipertensi

Pasien dengan hipertensi sangat dianjurkan untuk berolahraga. Setidaknya, olahraga selama 30 menit setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta Menangani hipertensi tidak cukup hanya dengan minum obat. Mengimbanginya dengan olahraga teratur, bisa memperbaiki kualitas hidup pasien.

Mr Png Eng Keat, ahli fisioterapi di LIFE Center, Singapore General Hospital (SGH), berbagi beberapa tips tata cara berolahraga bagi pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi, seperti dikutip Health XChange Singapore pada Senin, 9 Juli 2018. 

1. Lakukan latihan untuk memompa jantung

Ada banyak jenis latihan yang bisa dilakukan, tetapi Png lebih menyarankan latihan aerobik (kardio) karena olahraga seperti basket, joging, renang, bahkan mengepel lantai dapat menurunkan tekanan darah pasien hipertensi.

Anda harus mempertahankan intensitas sedang untuk mendapatkan manfaatnya. Lakukan setidaknya 150 menit per minggu, seperti yang direkomendasikan oleh Dewan Promosi Kesehatan Dunia.

"Jangan khawatir jika tekanan darah Anda meningkat selama latihan aerobik. Ini sifatnya hanya sementara," ujarnya.

2. Latihan beban

Jenis latihan lain yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi adalah latihan beban. Harap dicatat bahwa latihan beban, seperti latihan aerobik, dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, terutama ketika Anda menahan napas atau mengangkat beban yang sangat berat.

Menurut Png, latihan beban bisa menurunkan tekanan darah Anda dan bermanfaat bagi kesehatan pasien hipertensi secara menyeluruh.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Latihan untuk Pasien Hipertensi

3. Jangan cuma akhir pekan

Jika Anda tidak memiliki cukup waktu untuk berolahraga selama 30 menit setiap harinya selama seminggu, tetaplah berolahraga walaupun hanya 10 menit.

Png, mengatakan, ini jauh lebih baik daripada jor-joran melakukan aktivitas fisik di akhir pekan, karena semburan aktivitas yang tiba-tiba bisa berisiko bagi kesehatan Anda. Itu juga dapat menempatkan Anda pada risiko cedera muskuloskeletal tertentu.

4. Dengarkan tubuhmu!

Jika Anda mengalami nyeri dada atau sesak, pusing, kelelahan berlebihan, atau sesak napas parah, berhenti berolahraga sekaligus dan segera dapatkan bantuan medis.

Sebelum memulai program olahraga apa pun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.