Sukses

Jam Kerja Berkurang, Apa Efeknya untuk Karyawan?

Korea Selatan mengurangi jam kerja karyawan di negaranya, dari 68 jam jadi 52 jam per minggu. Keputusan ini memiliki pertimbangan tersendiri.

Liputan6.com, Jakarta Para karyawan di Korea Selatan tengah berbahagia. Pemerintah Negeri Ginseng ini memangkas jam kerja, dari 68 jam jadi 52 jam per minggu. 

Dilansir CNN, Korea Selatan memiliki jumlah jam kerja tertinggi ketiga dari 37 negara lainnya. Rata-rata orang Korea Selatan bekerja sekitar 2,024 jam pada tahun 2017, atau sekitar 38,9 jam seminggu.

Meksiko mencatat waktu paling banyak dengan rata-rata 2,257 jam (sekitar 43,4 jam seminggu) pada tahun 2017, dan Kosta Rika bekerja paling banyak kedua dengan 2,179 jam (41,9 jam seminggu). Sedangkan Jerman dan Denmark bekerja paling sedikit dengan rata-rata 1,356 dan 1,408 jam pada 2017, atau 26 dan 27 jam dalam seminggu.

"Saya pikir ini adalah langkah yang baik ke arah yang benar. Saya tahu bahwa mereka sangat khawatir tentang penurunan tingkat kesuburan sebagai masalah ekonomi. Mereka juga khawatir tentang kesehatan," ujar Ellen Kossek, peneliti dari Purdue University, berbicara soal aturan jam kerja di Korea Selatan yang kini telah dikurangi.

Pengurangan jam kerja tentu menjadi satu impian yang diinginkan banyak pegawai dari seluruh lapisan. Sebab dengan berkurangnya jam kerja, Anda dapat melakukan berbagai macam kegiatan dan menikmati hidup ketimbang berada di kantor terus-menerus.

Berdasarkan penjelasan dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, studi dalam jurnal Occupational and Enviromental Medicine menemukan, sebenarnya bekerja lembur melambungkan risiko seseorang mengalami kecelakaan akibat kerja dan menurunkan produktivitas.

Studi lainnya dari di The Lancet pun mengatakan hal serupa. Mereka yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu akan berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke dibandingkan yang memiliki jam kerja normal.

“Ada dampak yang langsung dirasakan oleh mereka yang bekerja lembur. Tubuh jadi kurang bugar, badan lemas, mudah terserang penyakit, dan mengantuk terus-menerus. Hal-hal tersebut tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari,” ujar dr. Sepri.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengatasi efek negatif kebanyakan kerja

Anda sering lembur di kantor? Jika ya, penting bagi diri Anda untuk lebih memperhatikan kesehatan. Berikut adalah rekomendasi dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter agar tubuh tetap fit saat lembur.

Menjaga pola makan

Mereka yang bekerja lembur sering kali memiliki pola makan yang tidak teratur. Padahal, makanan sangat penting sebagai “bahan bakar” untuk berbagai aktivitas tubuh.

Kendati lembur, Anda harus tetap menjaga pola makan, yaitu dengan makan tiga kali sehari dan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral Anda. 

Cukup minum air putih

Asupan air putih juga tidak kalah penting. Saat lembur, banyak orang yang memilih kopi atau minuman berenergi agar tetap terjaga.

Kopi memang dapat membantu Anda menghadapi tumpukan pekerjaan, tapi jangan lupa untuk mencukupi asupan cairan dengan minum air putih 2-3 liter per hari. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan terasa lebih segar.

Aktivitas fisik teratur

Hal ini memang sulit dilakukan di tengah himpitan pekerjaan dan padatnya jadwal. Namun, bukan berarti Anda tidak dapat melakukan aktivitas fisik sama sekali.

Untuk menyiasatinya, Anda dapat melakukan jalan santai ketika pergi ke kantor, atau menggunakan tangga dibandingkan lift. Anda juga bisa bersepeda ke tempat kerja dan berbagai alternatif lain.

Istirahat cukup

Hindari membawa pekerjaan hingga ke rumah. Usahakan untuk beristirahat malam 7-8 jam per hari. Lakukan sleep hygiene seperti berdoa sebelum tidur, mematikan lampu kamar, dan tidak melihat layar gawai sesaat sebelum tidur.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas istirahat Anda. Istirahat yang cukup akan membuat tubuh Anda siap menghadapi berbagai aktivitas keesokan harinya.

 

Penulis: Bobby Agung Prasetyo. Sumber: Klikdokter.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.