Sukses

Sebutan yang Layak untuk Susu Kental Manis

Karena lebih banyak kandungan gulanya ketimbang sumber protein, susu kental manis sebaiknya disebut sumber energi.

Liputan6.com, Jakarta Susu kental manis (SKM) tidak tepat disebut susu karena isinya lebih banyak gula ketimbang sumber protein. Jika dibandingkan sumber karbohidrat, justru sumber energi yang paling mendominasi di sekaleng susu kental manis.

Susu kental manis, sejarahnya di Indonesia, baca.

Hal tersebut pernah disampaikan Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKUI), Ahmad Syafiq PhD pada Juni 2014.

 

Baca juga:

 

Jika demikian, mengapa banyak orang menyebut susu kental manis dengan susu? Menanggapi pertanyaan tersebut, Ahmad menjawab,"Disebut susu karena rasa dan aromanya berbau susu dan memang dibuat dari susu. Cuma kandungan gulanya tinggi sekali."

Sehingga, lanjut Ahmad, kurang tepat juga menggolongkan SKM sebagai sumber protein,"Menurut saya, susu kental manis lebih tepat disebut sumber energi."

 

Baca juga:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mau Minum Susu Kental Manis Lihat Ini Dulu

Ahmad, mengatakan, dalam mengonsumsi susu kental manis sebaiknya lihat dulu usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik yang dilakukan.

"Kalau kebutuhan energi seseorang adalah 1.500 kalori per hari maka kita harus menilai apakah sudah cukup atau belum. Memang, itu sulit. Maka itu, diupayakan untuk adanya pedoman dalam penerapan ini," kata Ahmad menambahkan.

 

Baca juga:

  • Susu Kental Manis Frisian Flag Gold Lezatkan Sarapan Harian
  • Fakta Susu Kental Manis yang Sering Jadi Menu Sarapan Sehat
  • 5 Kreasi Susu Kental Manis Frisian Flag untuk Sarapan Pagi

 

Sekarang ini semua orang telah menjadi pintu gerbang makanan untuk dirinya sendiri, khususnya masyarakat perkotaan.

Kita sudah tidak bergantung pada ibu di rumah untuk menentukan kebutuhan gizi dan energi diri sendiri, tapi sudah bisa menentukannya seorang diri."Memang pada dasarnya berlebihan itu tidak baik," kata dia menerangkan.

 

Baca juga:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini