Sukses

Awas, Alat Masak Bisa Bikin Kolesterol Tinggi

Saat membeli dan memilih alat masak, pertimbangkan juga bahan yang digunakan. Sebab, bahan yang salah bisa membuat kolesterol Anda tinggi saat menggunakannya.

Liputan6.com, Jakarta Alat masak seperti apa yang Anda gunakan di rumah? Alat masak dari bahan antilengket termasuk salah satu jenis yang paling populer. Walau praktis, ternyata alat masak jenis ini bisa membuat kolesterol tinggi pada tubuh.

Sebuah penelitian dilakukan terhadap lebih dari 12 ribu anak yang tinggal di West Virginia dan Ohio. Peneliti menganalisis kadar asam bahan kimia perfluorooctanoic (PFOA) dan perfluoroctanesulfonate (PFOS) pada peralatan masak.

Kedua bahan kimia tersebut telah digunakan selama beberapa dekade dalam proses produksi alat masak. PFOA juga dikenal sebagai C8 yang digunakan dalam pembuatan peralatan masak antilengket. Sementara itu, PFOS sering digunakan untuk membuat pakaian, kain, kemasan makanan, serta karpet tahan air dan antinoda.

Hasil penelitian yang dilansir oleh WebMD ini disampaikan oleh Stephanie J Frisbee selaku koordinator penelitian dari West Virginia University School of Medicine. “Sementara ini, penelitian tidak membuktikan bahwa paparan PFOA dan PFOS pada meningkatkan kolesterol. Penelitian ini memerlukan studi lanjutan,” ucapnya.

Selain PFOA dan PFOS, ada bahan Teflon yang mungkin lebih familiar di telinga Anda.

Teflon merupakan merek dagang dari bahan kimia buatan manusia yang disebut polytetrafluoroethylene (PTFE) dan telah digunakan secara komersial sejak 1940 untuk membuat berbagai jenis alat masak.

Berbeda dengan kedua bahan sebelumnya, bahan ini digunakan karena tidak bereaksi dengan bahan kimia lainnya, serta tetap memiliki permukaan antigesek dan antilengket.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Efeknya terhadap tubuh manusia

Menurut dr Citra Roseno dari KikDokter, zat PFOA dapat berada di lingkungan dan di dalam tubuh manusia dalam waktu lama. Paparan zat ini terjadi melalui kontaminasi makanan, air minum, dan debu rumah tangga, terutama pada daerah pabrik kimia yang menggunakan PFOA dalam proses industrinya.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap hewan percobaan menunjukkan bahwa paparan PFOA tersebut dapat meningkatkan risiko tumor liver, testis, kelenjar payudara, dan pankreas. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa manusia yang terpapar PFOA juga berisiko terkena kanker ginjal testis, dan kandung kemih.

Tak hanya itu, lebih lanjut dr Citra juga menambahkan kalau paparan kedua zat tersebut dapat meningkatkan trigliserida dalam tubuh. “Menumpuknya trigliserida membuat seseorang berisiko terkena penyakit kolesterol, tiroid, hingga jantung,” ucapnya.

3 dari 3 halaman

Jadi, apakah alat masak antilengket menyebabkan kolesterol tinggi?

Pada kenyataannya, sebuah studi menunjukkan bahwa hampir setiap orang sebenarnya memiliki beberapa PFOA dan PFOS dalam darah. Kedua zat kimia tersebut masuk lewat air minum, makanan kemasan, serta popcorn kemasan yang dimasak menggunakan microwave.

Menanggapi isu yang berkaitan dengan produk Teflon miliknya, Hugh J Rushing selaku Wakil Presiden Eksekutif Cookware Manufacturing Association menjelaskan kalau PFOA memang digunakan dalam pembuatan lapisan peralatan masak antilengket.

Namun, dalam prosesnya, zat kimia tersebut akan hilang karena mengalami pembakaran. Jadi, produk yang sampai ke konsumen sudah terbebas dari PFOA.

Meski belum terbukti bahwa alat masak antilengket benar-benar tidak mengandung zat kimia berbahaya, Badan Perlindungan Lingkungan EPA Amerika Serikat tetap meminta produsen alat masak untuk tidak lagi menggunakan bahan kimia tersebut pada 2015. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko meningkatnya angka kolesterol tinggi.

Menyimak penjelasan di atas, untuk berjaga-jaga agar terhindar dari risiko terkena kolesterol tinggi, akan lebih baik bila Anda memilih alat masak yang telah tersertifikasi aman, terutama bebas dari PFOA dan PFOS.

Penulis: Novita Permata Sari. Sumber: Klikdokter.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.