Sukses

Hubungan Baru Sebentar Lalu Langsung Tunangan, Bisakah Bertahan?

Ketika pasangan yang baru menjalin hubungan selama beberapa minggu atau bulan memutuskan untuk segera bertunangan, bisakah pernikahan mereka nantinya bertahan?

Liputan6.com, Jakarta Tak jarang kita mendengar kabar tentang selebritas yang tahu-tahu bertunangan, setelah baru saja diinfokan menjalin hubungan. Seperti misalnya bintang pop Ariana Grande yang baru saja mengumumkan pertunangannya dengan bintang Saturday Night Live, Pete Davidson. Pasangan ini baru menjalin hubungan selama tiga minggu.

Bisa saja pasangan ini memang saling tergila-gila. Namun, apakah dengan hubungan yang sedemikian singkat, mungkinkan pernikahan mereka nantinya bisa bertahan?

Melansir Health, Selasa (26/6/2018), Terri Orbuch, PhD, penulis dari 5 Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great dan profesor di Oakland University di Michigan, mengatakan, terburu-buru ke pelaminan bisa mengirimkan sinyal buruk.

"Hal ini bisa berarti pasangan itu belum benar-benar saling mengenal satu sama lain," ujarnya. "Mereka dibutakan oleh gairah dan keseruan yang terjadi di awal-awal hubungan. Mereka termotivasi untuk bertunangan karena gairah seksual dan nafsu. Dan birahi bisa jadi seperti obsesi, membuatmu jadi ingin terus bersama pasanganmu setiap saat. Kamu terus memikirkan orang itu, dan seolah tidak bisa hidup tanpa mereka."

Menurut Orbuch, pasangan-pasangan yang terburu-buru bertunangan harus menanyakan tiga pertanyaan pada diri mereka sendiri. Tiga pertanyaan ini untuk mengetahui, sesiap apa mereka membawa hubungan menuju pelaminan.

Pertama, apakah mereka saling percaya? Kedua, bisakah mereka menghadapi konflik dan stres dengan baik? Dan ketiga, apakah mereka memegang nilai-nilai yang sama.

"Ketika pasangan berada pada tahap awal hubungan, mereka tidak bisa benar-benar melihat, mengamati atau mengenal pasangan mereka secara benar. Malahan, mereka dibutakan oleh cinta penuh gairah sehingga pasangan jadi terlihat tak bercela. Pasangan mereka tidak bisa salah, pasangan mereka adalah yang terbaik."

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terbawa Nafsu?

Meneliti beberapa selebritas yang memutuskan untuk lekas bertunangan dari media sosial mereka, Health mengungkapkan, gairah yang kuat sama-sama dimiliki oleh pasangan ini. Sayangnya, walaupun memiliki nafsu dan gairah yang kuat, hal ini tidak lantas menjamin hubungan mereka bisa tahan lama.

Mengenal seseorang dan membangun rasa percaya dan kenyamanan terhadap satu sama lain memerlukan waktu.

"Studi menunjukkan, butuh waktu setidaknya 12 sampai 18 bulan sebelum gairah dan nafsu berkurang, dan pasangan akhirnya bisa benar-benar mengenal satu sama lain, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka," ujar Orbach.

Marissa Nelson, seorang terapis pernikahan dan keluarga sebelumnya mengatakan pada Health, di tahap tiga bulan, pasangan biasanya mengalami transisi, dari fase keterikatan (attachment), menjadi tahap pendamping yang melampaui ketertarikan fisik.

Jika pasangan memutuskan untuk bertunangan, atau bahkan menikah, sebelum melampaui fase itu, hubungan mereka bisa berisiko. Ini karena mereka belum menghadapi tekanan dan konflik bersama, dan menguji ketahanan mereka menghadapi pertikaian.

"Di masa depan, ketika ada hal buruk yang traumatis terjadi, bisakah mereka mengandalkan satu sama lain, dan menghadapi cobaan tersebut dengan baik?" tanya Orbach.

Walau begitu, Orbach juga mengatakan, jika setiap pasangan mengetahui hubungan mereka dan apa yang mereka inginkan sebagai pasangan hanya dalam beberapa bulan, hubungan mereka bisa bertahan sampai seumur hidup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.