Liputan6.com, Jakarta Ada anggapan di kalangan para ibu baru yang berencana memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama dua tahun untuk tidak minum kafein.
Kopi, teh, maupun minuman ringan yang mengandung kafein dipercaya dapat memperburuk kondisi si bayi, karena apa pun yang dimakan dan diminum oleh ibu akan terserap ke tubuh anak lewat aktivitas menyusui.
Advertisement
Ahli Gizi dari Departemen Nutrisi dan Diet di Rumah Sakit Perempuan dan Anak di Singapura yang tergabung dengan Singapore Health, Kellie Kong, mengatakan, ibu yang berencana memberikan ASI masih boleh minum minuman tersebut asal tidak lebih dari dua cangkir per hari.
"Kafein yang 'keluar' lewat ASI dapat mengganggu tidur bayi Anda," kata Kelli dikutip Health XChange Singapore pada Senin, 25 Juni 2018.
Baca Juga
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Kafein Masuk Lewat ASI
Baik teh maupun kopi pada dasarnya adalah cairan yang dibutuhkan tubuh, selayaknya susu, air putih, dan jus. Sehari-hari, ibu yang baru melahirkan harus memerhatikan asupan minumannya guna terhindar dari dehidrasi.
Bila sebelum melahirkan dianjurkan minum sebanyak delapan gelas, setelah melahirkan harus lebih banyak, setidaknya sepuluh gelas cairan.
"Jika Anda haus atau warna urine gelap, Anda harus minum lebih banyak cairan," kata Kelli.
Advertisement
Semua minuman itu baik. Namun, cairan penghilang rasa haus terbaik dan juga bebas kalori adalah air putih. Sebaiknya, perbanyak konsumsi air putih ketimbang kafein.
Kelli, mengingatkan, mendapatkan asupan makanan dan minuman yang tepat tidak hanya mempercepat pemulihan Anda setelah melahirkan, tapi juga membantu meningkatkan energi dan sistem kekebalan tubuh saat Anda menjalani aktivitas sehari-hari.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di liputan6.com.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement