Sukses

Kenali Tanda-Tanda si Kecil Kecanduan Main Gim

Gaming disorder (kecanduan video gim) termasuk gangguan kesehatan mental pada anak yang mulai banyak terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua mesti berhati-hati jika si kecil terlalu sering bermain video gim, sampai-sampai lupa sama sekitarnya. Takutnya, anak Anda mengalami gaming disorder.

Gaming disorder atau kecanduan bermain video gim termasuk gangguan kesehatan mental pada anak yang mulai banyak terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada tiga kriteria utama dalam mendiagnosis gangguan mental ini, yaitu bermain video gim menjadi aktivitas utama dibanding aktivitas penting lainnya, anak tidak dapat berhenti bermain, dan gim menyebabkan adanya gangguan hubungan anak dengan lingkungannya.

Jika anak terus bermain dalam beberapa hari dan kembali normal, ia tidak termasuk dalam kriteria tersebut. Namun, jika ia tak bisa lepas dari video gim, selama berjam-jam setiap hari selama 12 bulan terakhir, berhati-hatilah dan berkonsultasilah ke psikolog.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mencegah Kecanduan Video Gim

Untuk mencegah terjadinya kecanduan, lakukan aturan dalam hal durasi bermain dengan gadget, seperti televisi, komputer, telepon genggam, atau tablet. Menurut Gina Posner, seorang dokter anak, usia di bawah 18 bulan sebaiknya anak sama sekali tidak diberikan gadget.

"Sementara pada usia di atas 18 bulan hingga lima tahun hanya boleh bermain selama satu jam sehari. Jika usia enam tahun ke atas, bermain dua jam sehari," kata Posner seperti dikutip dari Huffingtonpost pada Jumat, 22 Juni 2018.

Bagi buah hati yang sudah kecanduan bermain, seorang kepala psikolog di Montefiore Medical Center, Simon Rego, mengatakan bahwa selain berkonsultasi dengan psikolog, juga bisa dilakukan terapi langsung oleh orangtua dengan cara berbicara dan mendiskusikan pada anak bahwa bermain video gim dapat menimbulkan rasa malas dan hal negatif lainnya.

" Tidak harus langsung berhenti bermain, bisa dimulai dengan mengurangi waktu bermain agar anak bisa perlahan belajar dan beradaptasi dengan perubahan," ujar Rego.

Laporan Dina Nazhifah / Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini