Koko, Gorila yang Jago Bahasa Isyarat dan Penyayang Kucing Itu Telah Mati

Koko lahir di Kebun Binatang San Fransisco. Kera cerdas dengan berat hampir 136 kilogram itu mulai belajar bahasa isyarat pada tahun 1974 ketika masih bayi, di bawah Dr. Francine "Penny" Patterson sebagai bagian dari sebuah proyek di Universitas Stanford.

Dia menghabiskan hidupnya di penangkaran dan menjadi terkenal karena kepintarannya.

Kemampuannya tersebut membuat dia menjadi sampul majalah National Geographic pada 1978, ketika dia mengambil foto dirinya sendiri di cermin, dan pada 1985 ketika anak kucing kesayangannya mati.

Selama hidupnya, gorila itu mengadopsi beberapa ekor kucing. Mereka menggunakan bahasa isyarat untuk memberi mereka nama seperti All Ball, Lipstick, dan Smoky. Pada ulang tahunnya yang ke-44, dia bahkan mendapatkan anak kucing lainnya.

Ini bahkan menginspirasi penulis untuk membuat sebuah buku anak-anak berjudul "Koko's Kitten" dan mainan dengan namanya sebagai merek.

Tahun 2012, dia membuat terkejut para ilmuwan ketika memainkan alat musik tiap seperti recorder, harmonika, dan peluit. Kemampuan ini menunjukkan bahwa primata mampu mengendalikan pernapasan mereka.

"Statusnya" sebagai selebriti juga mempertemukannya dengan banyak orang terkenal seperti Betty White, Leonardo DiCaprio, dan almarhum Robby Williams.

"Dampaknya sangat dalam dan apa yang telah dia ajarkan pada kami tentang kapasitas emosional gorila dan kemampuan kognitif mereka akan terus membentuk dunia," ujar yayasan itu.