Sukses

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Perubahan Iklim Pengaruhi Kesehatan Manusia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia menyoroti masalah kesehatan manusia karena menjadi taruhan bila perubahan iklim tak segera ditangani

Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim atau pemanasan global merupakan salah satu masalah yang harus jadi perhatian semua penduduk bumi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini.

Permasalahan muncul karena emisi gas rumah kaca, yang bisa meningkatkan suhu lautan dan permukaan bumi. Hal ini berdampak pada mencairnya es di kutub serta kenaikan permukaan laut.

Dampak jangka panjang dari perubahan iklim sangat memengaruhi kesehatan manusia. Sebuah laporan dari PBB pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017, mengungkapkan, risiko kesehatan yang berkaitan dengan perubahan iklim sedang meningkat di seluruh dunia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil Laporannya

Laporan tersebut sudah dipresentasikan Direktur Program Adaptasi dari Sekretariat UNFCCC, Youssef Nassef, pada sebuah pertemuan yang diadakan di Bonn, Jerman pada 8 sampai 18 Mei 2017.

Pada kesempatan itu, poin penting yang disampaikan Youssef tidak lain tentang pengaruh perubahan iklim terhadap masalah kesehatan yang sudah menjadi beban besar pada penduduk di seluruh dunia.

 

3 dari 3 halaman

Lima Poin Penting

Berikut lima poin pentingnya seperti dikutip dari situs United Nations Climate Change pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2018.

1. Kelompok tertentu memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap dampak kesehatan yang peka terhadap perubahan iklim karena usia mereka (anak-anak dan lansia); jenis kelamin (terutama wanita hamil); status sosial (kemiskinan), atau kesehatan lainnya seperti HIV.

"Dan biaya sosioekonomi masalah kesehatan yang disebabkan oleh perubahan iklim sangat besar," ujarnya.

2. Banyaknya orang yang menderita penyakit infeksi, karena air dan sensitif terhadap iklim.

3. Perubahan iklim memperpanjang musim transmisi dan memperluas jangkauan geografis, banyak penyakit seperti malaria dan demam berdarah mewabah.

4. Perubahan iklim memunculkan masalah kesehatan yang baru. Termasuk gelombang panas dan peristiwa ekstrem lainnya. Stres akibat suhu yang panas membuat manusia rentan menderita penyakit kardiovaskular, masalah pernapasan, dan ginjal.

Selain itu, diperkirakan sekitar 22,5 juta orang akan mengungsi setiap tahunnya akibat cuaca. Kemungkinan besar angka-angka ini akan terus bertama di masa depan.

Sosio-ekonomi yang tidak murah akan memengaruhi kesehatan mental dan fisik penduduk bumi.

5. Malnutrisi dan kurang gizi pada negara berkembang di Afrika, Asia, dan Amerika Latin terjadi karena perubahan iklim yang memengaruhi ketahanan pangan akibat banjir dan kekeringan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.