Sukses

Remaja Ini Nyaris Meninggal Usai Angkat Beban Selama 90 Menit

Demi mengikuti jejak ayah dan kakaknya, remaja asal Texas latihan angkat beban secara intens.

Liputan6.com, Texas, Amerika Serikat Banyak orang mengalami nyeri otot dan rasa sakit setelah olahraga yang intens. Ada satu sesi olahraga di gym, yang membuat seorang remaja harus dilarikan ke rumah sakit.

Remaja berusia 17 tahun asal Texas, Amerika Serikat, nyaris meninggal karena terlalu banyak latihan angkat beban. Jared Shamburger termasuk anggota gym yang baru.

Ia bertekad mengikuti jejak ayah dan kakaknya, yang berhasil mengikuti latihan angkat beban selama bertahun-tahun. Namun, setelah latihan angkat beban selama 90 menit, ia mengalami nyeri dan bengkak.

Rasa nyeri dan bengkak tersebut tidak jua hilang.

"Oh, ini benar-benar sangat sakit," kata Jared, dikutip dari CBS News, Senin (4/6/2018). "Semuanya sakit. Rasanya sakit saat disentuh, dan juga bengkak."

Ibu Jared khawatir terhadap kondisi anaknya. Ia mulai mencari gejala sakit yang dialami Jared secara daring.

"Aku segera memanggil dokter anak dan berkata, 'Aku berpikir, anakku terkena rhabdo (rhabdomyolysis)," ucap ibu Jared.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kerusakan jaringan otot

Pikiran ibu Jared pun benar. Dokter mendiagnosis Jared mengalami rhabdomyolysis. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan jaringan otot yang mengarah pada pelepasan isi serat otot ke dalam darah.

Adanya pelepasan zat itu sering menyebabkan kerusakan ginjal. Dalam beberapa kasus, pasien dapat tak tertolong nyawanya.

Menurut National Library of Medicine Amerika Serikat, ada sejumlah penyebab yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis. Misal, cedera karena trauma, infeksi, dehidrasi berat, dan pengerahan tenaga yang berat.

Jared akhirnya dirawat di rumah sakit selama lima hari. Ia diperkirakan akan sembuh total.

3 dari 3 halaman

Cegah rhabdomyolysis

Gejala rhabdomyolysis meliputi kekakuan otot dan kelemahan, air kencing berwarna gelap atau merah, penurunan jumlah air kencing, kelelahan, nyeri sendi, kejang, dan kenaikan berat badan yang mendadak.

Perawatan dini biasanya pasien diberi cairan infus agar membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Untuk mencegah kerusakan jaringan otot, minum banyak cairan setelah olahraga berat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.