Sukses

Diberi Ganja, Seorang Remaja Epilepsi Tak Lagi Kejang-Kejang

Karena obat-obatan medis tak efektif hentikan kejang, kedua orangtua pun memberikan ganja pada anak laku-lakinya.

Liputan6.com, Georgia Obat-obatan tidak berfungsi, seorang remaja 15 tahun mengalami beberapa kali kejang dalam sehari. Orangtuanya sangat khawatir, hidup anak laki-lakinya dalam bahaya.

Pada Februari 2018, Suzeanna dan Matthew Brill asal Macon, Georgia akhirnya memutuskan untuk memberikan ganja pada putranya. Sang anak, David dibiarkan mengisap ganja. Kejang pun berhenti selama 71 hari.

Keputusan Suzeanna dan Matthew yang memberikan David ganja berubah memilukan. Keduanya harus menghadapi kemungkinan terkena denda dan hukuman penjara. Mereka dituduh melakukan hal berbahaya kepada anak kandungnya sendiri, yakni memberikan ganja.

Kini, David dirawat di sebuah rumah perawatan karena kembali kejang. Meski begitu, ia sempat berkomunikasi dengan orangtuanya hanya selama kunjungan singkat dan panggilan telepon.

Orangtua David meyakini, mereka membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan putra mereka."Bahkan dengan konsekuensi hukum, aku tidak peduli," kata Matthew, dikutip dari The New York Times, Minggu (3/6/2018).

“Yang pasti, selama 71 hari kejangnya hilang. Dia bisa naik sepeda, bermain, dan angkat beban. Kami bisa melihat David beraktivitas seperti itu bukan dari obat medis, melainkan pengobatan dengan ganja."

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Obati epilepsi

Pada April 2018, Food and Drug Administration merekomendasikan, persetujuan obat epilepsi yang punya bahan aktif, cannabidiol, yang ditemukan dalam ganja. Obat ini mengobati dua bentuk epilepsi yang langka. Epilepsi mengakibatkan tubuh kejang-kejang.

Dari penelitian, ganja dan senyawa ganja di dalamnya dapat secara efektif mengobati kejang. Igor Grant, direktur Center for Medicinal Cannabis Research di University of California San Diego mengatakan, ada beberapa data yang menunjukkan, ganja dapat memiliki efek anti-epilepsi.

“Saya tidak mengatakan kita harus buru-buru memberikan ganja kepada semua orang yang menderita epilepsi,” kata Igor. “Tetapi saya pikir, mungkin ada epilepsi, yang dapat diobati dari pengobatan alternatif itu (ganja), jika seseorang tidak dapat diobati dengan perawatan medis biasa."

3 dari 3 halaman

Penggunaan minyak ganja

Lebih lanjut Igor mengatakan, pengalaman Suzeanna dan Matthew bukan bukti utama ganja bermanfaat sebagai pengobatan, tapi efek lain dari ganja tidak boleh dikesampingkan. Senyawa ganja mengobati epilepsi.

Kedua orangtua ditangkap dan menghabiskan enam hari di penjara.Terlepas dari hukuman, mereka melakukan apa yang dibutuhkan sebagai orang tua.

“Kalau bukan karena aku dan suami, anakku mungkin sudah lama mati,” kata Suzeanna.

Georgia telah mengizinkan penggunaan minyak ganja untuk pengobatan beberapa penyakit tertentu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.