Sukses

Fakta Berbagai Manfaat Racun Kalajengking untuk Kesehatan

Racun kalajengking memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tak heran harganya sangat mahal.

Liputan6.com, Jakarta Racun kalajengking sempat jadi pembicaraan hangat. Hal ini terjadi Presiden Joko Widodo menyebut-nyebut ini dalam salah satu pidatonya.

Hal ini bukan tanpa alasan, racun kalanjengking memang memiliki banyak manfaat dalam dunia pengobatan. Apa saja manfaat dari racun kalajengking?

Kalajengking adalah artropoda beracun yang habitatnya tersebar di seluruh dunia, kecuali Antartika. Artropoda ini ditakuti karena racunnya yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, bahkan kematian.

Racun kalajengking adalah campuran dari berbagai peptida termasuk beberapa enzim seperti hyaluronidases, phospholipases, sphinhhomyelinases dan enzim proteolitik. Penggunaan racun kalajengking untuk kesehatan sudah digunakan oleh sebagian masyarakat di berbagai negara, termasuk di daerah Asia.

Natural antimicrobial peptides (AMPs) dtemukan pada racun kalajengking dan ternyata menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan. Senyawa AMPs ini memiliki manfaat yang baik dalam membasmi bakteri, virus, jamur dan parasit.

Bahkan, salah satu manfaat dari racun kalajengking ini adalah berkontribusi terhadap infeksi HIV. Namun, manfaat ini masih terus diteliti, sehingga pengobatan menggunakan racun kalajengking belum digunakan secara luas.

Berbagai manfaat racun kalajengking

Racun kalajengking ternyata menyimpan banyak manfaat dalam bidang kedokteran. Apa saja manfaatnya?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Sebagai agen antiinfeksi

Salah satu manfaat dari racun kalajengking adalah dalam membasmi berbagai jenis infeksi bakteri. Bahkan, potensi dari racun kalajengking ini dapat ditemukan pada berbagai agen penyebab infeksi seperti bakteri, virus dan parasit.

Salah satu manfaat yang potensial dari racun kalajengking adalah sebagai ramuan pengobatan infeksi HIV. Sampai saat ini belum ada vaksin terhadap infeksi HIV, sedangkan racun kalajengking menunjukkan potensi anti-HIV. Hal ini memberikan secercah harapan dalam pertempuran menghadapi infeksi virus HIV.

2. Bermanfaat dalam pengobatan gangguan darah

Racun kalajengking mengandung peptida dan protein yang berperan dalam pembekuan darah. Beberapa senyawa yang ditemukan pada racun kalajengking dapat menghambat pembekuan darah. Dengan temuan ini, maka racun kalajengking memiliki potensi untuk digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit akibat penyumbatan pembuluh darah, seperti serangan jantung, dan stroke.

 

3 dari 3 halaman

3. Bermanfaat untuk pengobatan kanker

Manfaat lain dari racun kalajengking adalah potensi antitumor. Racun kalajengking memiliki potensi dalam menangani berbagai keganasan seperti neruoblastoma, leukimia dan kanker otak.

Racun kalajengking ini mengandung senyawa scorpion venom component III (SVC III) yang berikatan secara selektif dengan sel leukimia dan memodulasi NF-kB yang berperan penting dalam perkembangan sel darah.

4. Bermanfaat untuk obat antinyeri

Racun kalajengking juga bermanfaat dalam mengurangi nyeri dan berpotensi digunakan sebagai obat antinyeri. Toksin pada racun kalajengking dapat berinteraksi dengan kanal natrium pada sistem saraf pusat dan otot.

Kanal natrium ini berperan dalam mengantarkan sinyal nyeri pada saraf. Sehingga modifikasi lebih lanjut terhadap senyawa ini diharapkan dapat melahirkan obat antinyeri yang baru.

Walaupun memiliki potensi yang luas, berbagai manfaat racun kalajengking ini masih terbatas pada tahap penelitian dan memerlukan pemeriksaan lanjutan sebelum dapat digunakan secara luas. Tentunya isu yang disinggung oleh Presiden Jokowi ini patut kita telaah lebih lanjut. Apakah Anda tertarik mendalami kegunaan racun kalajengking?

Penulis: dr. Alvin Nursalim

Sumber: Klikdokter.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.