Sukses

Heboh Pernikahan Meghan Markle-Pangeran Harry, Kenapa Pengantin Selalu Bergaun Putih?

Berbeda dari gaun pengantin iparnya, Kate Middleton, yang terlihat lebih penuh hiasan, gaun putih Meghan Markle sangatlah polos dan sederhana.

Liputan6.com, Jakarta Meghan Markle dan Pangeran Harry telah resmi menjadi sepasang suami-istri. Meghan Markle tampak memukau dalam balutan dress putih saat mengikat janji suci dengan sang pangeran, Sabtu, 19 Mei 2018, di Kastil Windsor.

Berbeda dari gaun pengantin iparnya, Kate Middleton, yang terlihat lebih penuh hiasan, gaun putih Meghan Markle sangatlah polos dan sederhana. Namun, kesederhanaan itu tak mengurangi pesona Meghan Markle. Bicara soal gaun pengantin, kenapa ya gaun pengantin cenderung berwarna putih?

Melansir laman Dailystar, Senin (21/5/2018), ahli sejarah Geraldine Roberts menjelaskan asal mula para pengantin wanita mengenakan gaun putih. Sejatinya, dahulu para pengantin wanita hanya mengenakan gaun terbaik mereka saat menikah, apa pun warnanya.

Warga Inggris percaya, gaun pengantin putih pertama kali dikenakan untuk upacara pernikahan oleh Ratu Victoria. Sang Ratu mengenakan gaun sutra putih saat menikah dengan Pangeran Albert pada 10 Februari 1840. Tapi rupanya, jauh sebelum Ratu Victoria, para bangsawan telah lebih dulu mengenakan gaun putih. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bermula dari Pewaris Terkaya

Adalah Catherine Tylney-Long, seorang bangsawan Inggris yang mewarisi seluruh kekayaan ayahnya di usia 16, memutuskan untuk mengenakan pakaian putih ketika menikahi pria biasa. Catherine Tylney-Long yang lahir pada 1789 itu menikah dengan William Wellesley Pole, bukan pria bangsawan. Padahal, kala itu Catherine adalah wanita terkaya di pada era Regency di Inggris.

"Pernikahan putih (white weddings) menjadi tren baru di kalangan para keluarga kaya dan fashionable. Karena pada waktu itu umumnya wanita menikah mengenakan gaun terbaik mereka, terlepas dari apa pun warnanya," Geraldine menjelaskan.

Pernikahan Catherine Tylney-Long diwartakan luas dan menginspirasi calon-calon pengantin wanita lain untuk mengikuti jejaknya. Kisah Catherine ini dimuat dalam buku best-selling Geraldine, The Angel and the Cad.

"Detail gaun Catherine menjadi sensasi dan gaun pengantin putih itu diminati oleh semua kalangan. Sejak saat itu, para pengantin wanita banyak yang mengenakan gaun putih sebagai simbol romantisme dan kesucian," tutur Geraldine.

"Mungkin saja formula ini sudah pernah digunakan sebelumnya, tapi tidak dipublikasikan luas seperti masa Catherine. Itulah yang mengawali sejarah pesta pernikahan di Inggris yang menjadi populer hingga kini," Geraldine menambahkan.

Gaun berwarna putih pun kini dikenakan oleh para pengantin dari segala penjuru dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.