Sukses

Ingin Mengubah Bentuk Payudara, Mana Cara Paling Aman?

Zaman sekarang ada berbagai cara yang bisa dilakukan perempuan untuk mengubah bentuk payudara, tapi mana yang paling aman?

Liputan6.com, Jakarta Perempuan terus mencari kesempurnaan bentuk tubuh. Hal ini mereka dapatkan dengan berbagai cara. Bisa dengan olahraga, atau operasi.

Salah satunya memperbaiki ukuran payudara. Ukuran payudara terlalu besar, terlalu kecil atau bentuknya yang kurang ideal menjadi alasan utama untuk melakukan operasi.

Menurut Enrina Diah, Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi Estetik dan Konsultan Kraniofasial, memperbaiki ukuran payudara biasa dilakukan perempuan usia 19-65 tahun. Caranya pun beragam.

“Prosedur operasi yang aman adalah menggunakan implan atau fat transfer. Bisa juga dengan filler, tapi cairan yang digunakan kurang aman untuk kesehatan payudara," ujar Enrina di Ultimo Clinic, Rabu 9 Mei 2018.

Implan diklaim sebagai cara paling aman karena menggunakan high strength cohesive gel yang biasanya ditanam di bawah otot. 

“Implan bersifat lebih mudah untuk ditanam dan dilepas lagi di kemudian hari. Karena dia bersifat seperti gel yang tidak akan menyatu dengan otot," katanya.

Sementara fat transfer, dilakukan dengan cara memindahkan lemak di perut ke payudara. Hal ini cukup aman dilakukan karena memakai zat yang sudah ada di dalam tubuh.

“Prosedur ini jadi yang termurah dan paling sering dilakukan. Tapi, lemak itu bisa mengeras dan menyatu dengan payudara. Makanya lebih sulit dikeluarkan,” ungkapnya. 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Filler lebih berbahaya

Kemudian filler menjadi satu-satunya cara berbahaya. Sebab banyak kasus yang terjadi dan berakibat fatal.

“Cairan yang dimasukkan ke dalam payudara dengan cara suntik filler, dinilai kurang aman. Karena cairan itu bisa menyumbat pembuluh darah ke jantung dan menyebabkan benjolan, infeksi atau kematian,” jelasnya.

Ketiga teknologi ini sudah hadir sekitar lebih dari 10 tahun lalu. Namun, masih terus diuji keamanannya bagi pasien.

Hingga kini, implan masih menjadi prosedur paling aman bagi yang ingin melakukan operasipayudara. Fat transfer dianjurkan bagi yang ingin memperbaiki ukuran bokong.

“Awalnya filler dilarang di Amerika. Sekarang sudah dilarang di Eropa. Semoga di Indonesia Multi diedukasikan untuk tidak menjalani prosedur tersebut,” tutupnya.

Penulis: Cynthia Amanda Male. Sumber: Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.