Sukses

Kerap Menggeram dan Takut Manusia Serigala, Anak Ini Diberi Obat dari Liur Anjing Gila

Praktek ini diklaim menyembuhkan masalah perilaku pada sang anak, serta membuatnya tidak takut manusia serigala lagi.

Liputan6.com, Jakarta Seorang anak di Kanada yang mengalami masalah perilaku, diberikan obat yang mengandung air liur anjing gila oleh seorang dokter.

Pengobatan yang diterima Jonah, bocah berumur 4 tahun tersebut, mendapatkan kecaman dari para pejabat kesehatan di Kanada. Mereka menyuarakan bahwa praktik semacam itu tidak aman.

Dilansir dari New York Post, Kamis (19/4/2018), praktik tersebut diklaim mampu menyembuhkan anak laki-laki tersebut oleh "dokter naturopati" bernama Anka Zimmerman.

Anak itu sendiri pernah mengalami gigitan anjing pada usia dua tahun. Sejak itu, dia mengalami masalah perilaku. Bocah itu kerap bertindak aneh, bersembunyi di bawah meja, dan menggeram pada orang lain.

Dia tidak pernah didiagnosis rabies, namun menurut Zimmerman fakta bahwa dia tidak meninggal membuktikan gigitan itu tidak memberikannya infeksi. Dokter menganggap gigitan dulu itu tidak penting.

"Gigitan dari hewan, dengan atau tanpa vaksinasi rabies, berpotensi menanamkan perubahan perilaku pada orang yang digigit. Dalam beberapa hal itu mirip dengan infeksi rabies," kata dokter tersebut.

Anak laki-laki itu juga dilaporkan mengalami rasa takut pada manusia serigala, zombie, dan hantu. Semuanya umum mengingat dia berusia empat tahun. Namun, Zimmerman memilih mengatasi hal tersebut dengan memberinya larutan encer yang terbuat dari air liur anjing gila.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Dasar Medisnya

Zimmerman mengklaim, anak itu mengalami penyembuhan pada hari-hari berikutnya.

"Kabar baiknya, kegelisahannya jauh lebih baik. Anehnya, dia sekarang ingin menjadi manusia serigala untuk Halloween. Dia mengatakan pada kami, bahwa dia tidak takut manusia serigala lagi," ujar dokter itu.

Lembaga kesehatan Kanada memprotes adanya persetujuan tentang pengobatan homeopati semacam itu.

Mereka mengatakan, tidak ada dasar medis untuk pengobatan tersebut. Selain itu, tidak ditemukan adanya hubungan masalah psikologis anak tersebut, dengan obat rabies yang diencerkan. Hal tersebut dianggap hanyalah efek plasebo.

Padahal, Kanada sendiri telah menyetujui lebih dari 8.500 produk homeopati untuk digunakan ke publik. Termasuk pengobatan yang dilakukan terhadap Jonah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.