Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Gemar Tukar Pasangan? Waspada Terkena Penyakit Menular Ini

Ada dua penyakit menular seksual yang paling sering intai mereka yang tukar pasangan saat berhubungan seksual seperti yang terjadi di Malang baru-baru ini.

Liputan6.com, Jakarta Ada bahaya di balik aktivitas tukar pasangan heteroseksual seperti yang dilakukan komunitas Sparkling yang baru-baru ini digerebek di Malang, Jawa Timur. Hasil studi di Belanda menegaskan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tukar pasangan berisiko terkena penyakit menular seksual (PMS).

Menurut studi yang dipublikasikan Sexually Transmitted Infections, orang berusia di atas 45 tahun yang melakukan praktik tukar pasangan berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual chlamydia dan gonore, seperti mengutip laman CBC, Rabu (18/4/2018).

Peneliti studi ini, Nicole Dukers-Muijrers, bersama koleganya dari South Limburg Public Health Service menganalisis data pasien dengan penyakit menular seksual pada 2007-2008. Hasilnya, hampir ada satu dari delapan orang yang terkena chlamydia atau gonore adalah orang yang aktif tukar pasangan.

"Orang-orang yang tukar pasangan masuk dalam kelompok berisiko terkena penyakit menular seksual, sehingga mereka perlu diperlakukan seperti kelompok berisiko lainnya yang perlu mendapatkan pencegahan dan perawatan penyakit menular seksual," kata peneliti.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentang Chlamydia

Chlamydia merupakan salah satu infeksi menular seksual yang paling umum ditemukan. Penyebab penyakit ini karena bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini biasanya ditularkan melalui aktivitas seksual.

Seperti dijelaskan dokter Puti Naindra Alevia dari Klikdokter, perempuan berisiko tertular chlamydia 25 persen saat berhubungan intim dengan laki-laki yang sudah terinfeksi.

Infeksi ini dapat menyebar karena tidak sering tidak menimbulkan gejala sehingga dapat mudah ditularkan. Faktanya, sekitar 75 persen perempuan dan 50 persen laki-laki mengalami infeksi chlamydia tapi tidak menunjukkan gejala.

Gejala chlamydia pada perempuan, yakni keputihan yang berbau, perdarahan atau flek di luar waktu haid, peningkatan nyeri haid, nyeri perut disertai demam, nyeri ketika berhubungan intim, rasa gatal atau panas di sekitar vagina.

Gejala chlamydia pada laki-laki, yakni keluarnya cairan atau sekret yang jernih atau keruh dari ujung penis, nyeri berkemih, rasa panas dan gatal pada ujung penis, nyeri dan pembengkakan di sekitar testis.

 

3 dari 3 halaman

Tentang gonore

Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Seperti dilansir Klikdokter, penyakit ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak langsung dengan luka yang terinfeksi oleh kuman gonore. 

Masa inkubasi gonore sangat singkat. Pada pria umumnya hanya berkisar antara dua hingga lima hari, tetapi kadang-kadang bisa lebih lama. Namun, pada wanita, masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya infeksi gonore ini tidak menimbulkan gejala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.