Sukses

Apa Kaitannya Telat Makan Siang dengan Sakit Mag?

Orang selalu mengaitkan sakit mag dengan kondisi tubuh yang telat makan siang. Benarkah demikian?

Liputan6.com, Jakarta Anda pasti pernah mendengar perkataan orangtua atau pasangan yang mengimbau agar tidak telat makan siang agar tidak kena sakit mag. Padahal, selama ini Anda bukanlah pengidap penyakit yang di dunia medis dikenal dengan dispepsia. 

Sakit mag diartikan sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman di sekitar area ulu hati. Beberapa gejala yang dirasakan oleh seseorang yang mengalami mag, antara lain mual, muntah, perut kembung, mudah kenyang, nafsu makan berkurang, hingga sering bersendawa.

Pada umumnya, keluhan mag pada setiap orang dapat dipicu oleh berbagai faktor penyebab. Kondisi ini bisa berbeda-beda pada setiap individu. Beberapa faktor lain juga dipercaya dapat mencetuskan sakit mag, seperti pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan berlemak, sering minum minuman bersoda atau kopi, dan stres.

Sayangnya, saat ini tidak sedikit orang yang memiliki pola makan yang tidak teratur. Situasi ini sering dihubungkan dengan telat makan, dan dipercaya dapat memicu sakit mag. Mengapa bisa begitu?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kaitan telat makan dengan mag

Pola makan yang tidak teratur dapat membuat lambung lebih sensitif, bila asam lambung meningkat. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri pada ulu hati, yang merupakan salah satu gejala sakit mag.

Gesekan tersebut akan lebih parah jika lambung dalam keadaan kosong akibat makan yang tidak teratur, termasuk telat makan. Selain itu, telat makan juga dipercaya dapat memperburuk naiknya asam lambung ke arah kerongkongan, pada penderita GERD. Maka keadaan tersebut dapat memicu dan memperburuk gejala mag.

Pola makan yang tidak teratur, termasuk telat makan, juga dapat memicu terjadinya produksi enzim-enzim pencernaan yang tidak memadai. Kondisi tersebut dapat menghambat proses pencernaan. Ketika proses pencernaan tidak berjalan dengan lancar, gejala mag juga dapat muncul.

Ketika Anda sedang makan, tubuh akan melepaskan 22 jenis enzim pencernaan dari kelenjar ludah, lambung, dan usus halus. Setiap enzim tersebut akan bereaksi pada setiap jenis makanan secara spesifik. Misalnya, enzim protease mencerna protein dalam makanan, enzim amilase mencerna karbohidrat dalam makanan, dan enzim lipase mencerna lemak di dalam makanan. Proses pencernaan yang dilakukan oleh enzim-enzim tersebut, memudahkan tubuh menyerap nutrisi dari makanan-makanan yang masuk ke dalam tubuh.

Telat makan juga sering dikaitkan dengan kondisi stres. Saat stres orang-orang dapat melewatkan waktu makan. Stres dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, serta menimbulkan gesekan antar makanan dan dinding lambung menjadi lebih kuat. Hal ini bisa memicu sakit mag. Dalam keadaan tersebut, stres dan telat makan dapat berkolaborasi dalam memicu sakit mag.

 

3 dari 3 halaman

Cara Lain Agar Tidak Kena Mag

Selain menghindari telat makan, Anda juga harus memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi agar tak terkena mag. Hindari terlalu sering mengonsumsi makanan yang dapat memicu asam lambung, seperti makanan pedas, makanan terlalu asam, dan makanan yang mengandung gas (kol, sawi, minuman bersoda).

Usahakan diet sehari-hari Anda mengandung makanan yang sehat. Perbanyak sayur-mayur dan buah-buahan. Singkirkan makanan siap saji dan daging olahan. Selain itu, hentikan kebiasaan buruk seperti merokok karena ini juga dapat memicu produksi asam lambung berlebih.

Nah, jadi sudah tahu kan kenapa terlambat makan bisa memicu sakit mag? Sebelum terjadi sakit mag, sebaiknya Anda melakukan upaya pencegahan, salah satunya menjaga pola makan yang teratur. Bila ada kesulitan dalam mengatur waktu makan, berkonsultasilah lebih lanjut dengan dokter.

Penulis : dr. Andika Widyatama/Klik Dokter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini