Sukses

Hati-Hati, Varises Bisa Menurun ke Anak

Varises yang sering diabaikan oleh penderitanya, ternyata bisa menurun ke anak-anaknya dan mengganggu kesehatan.

Liputan6.com, Palembang - Pembengkakan darah vena di bagian kaki atau yang sering disebut varises, sering diabaikan penderitanya. Padahal, penyakit ini jika tidak ditangani dengan serius bisa menimbulkan efek lain dan dapat menurun ke anak.

Dokter ahli Bedah, Toraks dan Kardio Vaskular (BTKV) dr. Niko Azhari Hidayat mengatakan, varises bisa terjadi pada pria dan wanita. Namun yang lebih rentan mengalaminya adalah wanita, terutama yang sering menggunakan alas kaki yang mengganggu peredaran darah.

Varises disebabkan aliran darah dari bawah ke jantung terhambat, terlebih yang sering melakukan aktivitas berdiri dan duduk dalam waktu lama secara terus-menerus. Sehingga tonjolan pembuluh darah vena membengkak dan melebar hingga ke pembuluh kecil.

“Gejala awal sering terasa kram dan bengkak di bagian kaki. Varises juga bisa menurun ke anaknya, bahkan persentasenya bisa hingga 80 persen,” ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (4/4/2018).

Jika pola hidup tidak sehat, pembuluh varises akan membesar dan menyulitkan penderitanya menggerakkan kaki. Bahkan gejala klinisnya, ada luka pada mata kaki dan menyebabkan infeksi, sehingga sulit sembuh. Varises juga memicu pembekuan darah dan berdampak pada kurangnya aliran darah ke jantung.

Ternyata tidak hanya wanita yang menggunakan sepatu hak tinggi saja berpotensi terserang varises. Penggunaan sepatu hak datar juga bisa memicu pembengkakan pembuluh vena. Karena beban di kaki lebih berat, tidak ada pijakan untuk penyeimbang tubuh.

“Yang ideal itu penggunaan alas kaki dengan tapak sekitar 3 sentimeter, sehingga aliran darah teratur. Tapi harus terus bergerak dan tidak diam lama berdiri dan duduk,” katanya.

Pada wanita yang mengalami fase menstruasi, hamil dan melahirkan juga bisa menyebabkan varises, karena pembuluh darahnya lentur.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditanggung BPJS Kesehatan

Apalagi untuk wanita hamil, ada beban di perut. Salah satu solusinya yaitu menggunakan kaus kaki khusus varises, sering istirahat, meluruskan dan meninggikan kaki.

Untuk mencegah varises lebih besar, bisa dilakukan injeksi dan penggunaan laser. Alat USG untuk ibu hamil juga bisa digunakan untuk mendeteksi pembengkakan pembuluh vena lebih dini.

“Di setiap rumah sakit di Indonesia, tidak seluruhnya tenaga medis bisa menggunakan alat USG untuk mendeteksi pembengkakan pembuluh vena ini,” katanya.

Penyembuhan varises juga, ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Namun masih banyak peserta BPJS Kesehatan yang tidak mengetahuinya dan mengabaikan pembengkakan varises tersebut.

“BPJS Kesehatan meng-cover cukup besar, tapi banyak yang belum tahu. Di Palembang sendiri, dokter yang berkompeten tentang pencegahan varises ini ada 3 orang di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang,” ujarnya.

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, menghadirkan website khusus, yaitu varisesindonesia.id dan vascularindonesia.com. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat bahkan tenaga medis se-Indonesia, untuk lebih paham tentang varises dan penanganannya.

 

3 dari 3 halaman

Konsultasi Lewat Ponsel

“Kita mempunyai tim untuk mengelola website ini, ada 10 orang dokter berpengalaman yang akan memberikan konsultasi secara gratis di website ini. Salah satunya dokter khusus Bedah Toraks Kardio dan Vascular (BTKV),”ujarnya.

Aplikasi ini baru diluncurkan di Bali, pada tanggal 25 November 2017 dan bisa diunduh di appstore seluruh ponsel android. Website Varises Indonesia juga akan dikenalkan beberapa kota besar, seperti Medan, Palembang, Surabaya, Jakarta dan lainnya.

Founder, Cardiothoracic and Vascular Surgeon Varises Indonesia ini juga menggelar pelatihan dan symposium di Palembang, Sumatera Selatan. Dari tanggal 31 Maret 2018 hingga 4 April 2018 lalu. Pelatihan ini diikuti oleh 72 dokter ahli beda se-Indonesia. Materi yang diberikan diantaranya avisian dan workshop USG untuk pembuluh darah.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Perhimpunan Ahli Bedah Umum Indonesia (PABI) , Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKAPI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), FK Universitas Sriwijaya (Unsri).

“Kita juga merangkul mahasiswa FK Unsri untuk mengetahui lebih dalam tentang materi ini. Mahasiswa FK juga akan membentun vascular science club, yang menjadi jaringan informasi mahasiswa kedokteran se-Indonesia,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.