Sukses

Obat Ini Bikin Nyamuk Ogah Isap Darah Manusia

Untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan karena nyamuk, peneliti di Kenya mengembangkan obat yang mampu membuat darah manusia jadi beracun.

Liputan6.com, Jakarta Obat yang sedang dikembangkan untuk melawan infeksi Onchocerciasis atau kebutaan sungai dan kaki gajah, ternyata dapat membuat darah manusia mengandung racun berbahaya bagi nyamuk.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases pada Kamis, 29 Maret 2018, para peneliti di Kenya memberikan 47 peserta 600 miligram ivermectin (nama obat tersebut) selama tiga hari berturut-turut. Sampel darah mereka lalu diambil dan diberikan pada nyamuk yang ada dalam kandang.

Dosis tinggi ivermectin dalam bentuk pil, akan menjadi racun bagi nyamuk selama 28 hari. Para peneliti menemukan hal itu, setelah dua minggu setelah mereka memberi makan nyamuk dalam sebuah membran buatan. Hasilnya, 97 persen nyamuk mati.

"Hasil yang paling menarik adalah setelah satu bulan subjek mengonsumsi ivermection, darah mereka masih bisa membunuh nyamuk," kata Menno Smir dari Liverpool School of Tropical Medicine, Inggris seperti dikutip dari Tech Times, Selasa (3/4/2018).

Sebanyak 48 peserta lain dengan konsumsi ivermectin hanya 300 miligram, tidak memberikan tingkat kematian pada nyamuk setinggi kelompok peserta sebelumnya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa dosis tinggi obat tersebut dapat membuat darah manusia mampu membunuh nyamuk, serta mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.

"Obat ini menunjukkan harapan sebagai alat potensial untuk membunuh malaria," tulis penelitian tersebut.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye David Beckham melawan malaria

Salah satu selebritas dunia yang melakukan kampanye malaria adalah David Beckham.

Mantan kapten timnas Inggris ini mengurung diri di dalam sebuah kotak kaca yang dipenuhi nyamuk pada bulan Februari 2018 lalu.

"Hari ini, gigitan nyamuk masih mengambil nyawa anak-anak setiap dua menit," kata Beckham dalam sebuah video.

"Kita bisa menjadi generasi yang mengakhiri itu untuk selamanya," ujar mantan pesepakbola tampan yang baru berkunjung ke Indonesia.

Dilansir dari Men's Health, kampanye ini merupakan ajakan bagi negara persemakmuran untuk memberantas malaria.

"Dunia tahu apa yang perlu dilakukan dan kita punya pilihan. Membiarkan malaria terus membunuh hampir setengah juta orang dalam setahun, atau mengambil tindakan untuk mengakhiri malaria untuk hal yang lebih baik," kata situs resmi kampanye "Malaria Must Die".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini