Sukses

Ini Kaitan Antara Stres dan Kurang Minum

Kurang minum air putih bisa menyebabkan stres. Sebaliknya, stres pun bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan dan dehidrasi.

Liputan6.com, Jakarta Dr Nitish Basant Adnani BMedSc dari situs Klik Dokter mengatakan, ada hubungan yang erat antara kekurangan asupan cairan yang berdampak pada stres. Begitu juga sebaliknya.

"Stres juga dapat menyebabkan terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi," kata Dr Nitish dikutip Health-Liputan6.com pada Selasa, 3 April 2018.

Anda mungkin pernah merasakan sendiri. Saat amarah sedang membuncah atau otak tiba-tiba buntu dan tidak dapat berpikir, orang lain menganjurkan Anda untuk banyak minum.

Menurut Dr Nitish, stres menyebabkan kelenjar adrenal di dalam tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang lebih banyak. Ketika seseorang sulit mengendalikan stres tersebut dan terjadi dalam jangka waktu lama, kelenjar tersebut akan memproduksi hormon lain yang disebut aldosteron.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurang Minum Mengakibatkan Stres

Adapun peran dari hormon aldosteron ini adalah untuk mengatur kadar cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Ketika produksi hormon dari kelenjar adrenal dirasa tidak cukup, produksi hormon ini pun ikut menurun.

"Pada akhirnya, sederet peristiwa dapat menyebabkan kekurangan cairan alias dehidrasi. Serta penurunan kadar elektrolit."

Hal ini pun didukung oleh pendapat dari Profesor bidang fisiologi Lawrence E Armstrong. Dia mengatakan bahwa saat subjek penelitian menjadi rewel dan mudah lelah saat kekurangan cairan. Nyeri kepala pun bisa saja menyerang akibat kekurangan asupan cairan tersebut. Ditambah pula rasa mengantuk serta kebingungan yang ujung-ujungnya menyebabkan tercetusnya stres.

3 dari 3 halaman

Banyak Minum agar Tidak Stres

Karena itu, tidak ada lagi alasan untuk tidak minum air putih yang cukup. Berapa takaran yang tepat, dr Nitish mengatakan, semua bergantung pada usia, jenis kelamin, berat badan, kondisi kesehatan, serta kelembapan lingkungan, serta tingkat aktivitas yang dilakukan.

"Idealnya, sebaiknya dikonsumsi sekitar dua liter atau delapan gelas. Jika tidak mampu memenuhi ini, bukan tidak mungkin Anda akan mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi, yang ujung-ujungnya memperbesar risiko terjadinya stres atau bahkan depresi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.