Sukses

Jelang Pernikahan Ganjalan Besar Mengadang, Lanjut atau Batal?

Ketika merasa ada ganjalan soal calon pendamping sebelum hari pernikahan, lebih baik katakan terus terang sebelum terbit penyesalan. Simak penjelasan psikolog berikut.

Liputan6.com, Jakarta Jodoh umumnya datang melalui dua hal, bertemu langsung atau dipertemukan orang tua. Kedua cara bertemu jodoh ini akan melaju pada hubungan serius untuk masa depan, lamaran atau tunangan, berlanjut ke pernikahan.

Semulus itukah? Meski dua insan sudah bertunangan, belum tentu mereka bakal disatukan dalam ikatan pernikahan. Mengapa? Terlalu banyak hal yang bisa menghambatnya, mulai dari persoalan sepele sampai pelik.

Orangtua tentu akan merasa senang apabila anak mereka klik dengan pilihan hatinya. Ada juga anak yang memang menuruti segala yang diinginkan orangtua, termasuk melalui perjodohan. Proses pengenalan lebih dalam dan belajar mencintai dapat dilakukan dengan mudah jika pasangan merasa cocok di masa penjajakan.

Namun, jangan juga merasa sungkan. Ketika merasa ada ganjalan, lebih baik katakan terus terang sebelum terbit penyesalan. Bagaimana cara memberi tahu orang tua jika orang yang telah bertunangan dengan Anda bukan yang terbaik untuk masa depan?

Psikolog klinis, Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi, membenarkan bahwa tidak semua pasangan yang melalui lamaran akan berlanjut pada pernikahan. Persoalannya, bagaimana cara memberitahukan orang tua bahwa Anda sebenarnya tidak cocok dengan si Dia?

"Pertama, carilah waktu saat orangtua sedang bersantai. Kedua, mulailah dengan percakapan ringan. Ketiga, ungkapkan fakta mengenai tunangan dan keluarga besarnya," tutur Pingkan saat dihubungi Health-Liputan6.com, Selasa (26/3/2018).

 

Simak juga video menarik berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ungkap apa yang sebenarnya menjadi ganjalan

Penulis buku Bukan Move On Biasa: Bikin Langkahmu Lebih Bermakna itu bilang agar membeberkan semua apa yang mau diceritakan.

"Misalnya, Anda baru saja mengetahui kalau ternyata keluarga besar pasangan tidak menyukai wanita bekerja. Sedangkan Anda sudah berencana ingin terus bekerja saat menikah. Hal ini penting sekali untuk diungkapkan," urai Pingkan.

Setelah bercerita panjang lebar, tak ada salahnya untuk menyertai perasaan Anda jika kelak setelah menikah tak boleh bekerja.

"Kalau pasangan tidak bisa membela Anda di depan keluarga besarnya, tentu saja Anda merasa sedih dan kecewa. Oleh karena itu, Anda perlu bilang bahwa calon saat ini bukanlah calon pendamping hidup terbaik bagi masa depan saya," papar founder Cinta Setara, komunitas dan platform psikoedukasi tentang hubungan yang sehat dan bahagia.

Setelah segala sesuatu disampaikan, Pingkan menyarankan supaya mendengar respons dari orangtua. Sehingga anak pun tahu sudut pandang orangtua. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.