Sukses

Belum Vaksinasi, 4.000 Murid Sekolah Dasar Dipulangkan

Tidak hanya Indonesia, negara maju seperti Amerika Serikat saja masih banyak warganya yang menolak vaksinasi

Liputan6.com, Jakarta Sampai saat ini, satu-satunya cara paling efektif agar terhindar dari penyakit menular adalah dengan vaksinasi. Meskipun manfaat ini sudah banyak orang tahu, masih ada saja individu yang enggan atau menolak vaksinasi dengan berbagai alasan. 

 

Untuk di Indonesia sendiri, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan secara aktif melakukan kampanye vaksinasi gratis. Namun tetap saja penolakan masih sangat besar. Rupanya hal tersebut bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara adikuasa, Amerika Serikat.

Sebuah kebijakan ekstrem pun dibuat untuk kelompok antivaksin, tepatnya di negara bagian Oregon. Yaitu anak-anak yang diketahui tak divaksin atau riwayat vaksinasinya belum lengkap bakal dipulangkan. Program ini disebut "School Exclusion Day”.

 

Rupanya di Oregon, tingkat penolakan vaksinasi sangat tinggi. Hal ini membuat Oregon Health Authority mengirim 30.000 peringatan pada para orangtua untuk segera melengkapi jadwal vaksinasi anak-anaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Murid yang Menolak Vaksinasi Disuruh Pulang

Efek dari " School Exclusion Day” membuat 4.000 murid sekolah dipulangkan. Kebijakan dibuat dengan merujuk pada imunitas komunitas, di mana vaksin pada satu orang bisa melindungi sebuah komunitas. Berlaku juga sebaliknya, satu orang tak divaksin bisa merusak imunitas komunitas yang sudah terbentuk.

Kebijakan ini memang menuai banyak kritikan. Ada yang menganggap kalau memulangkan ke sekolah sama saja melanggar hak anak untuk mendapat pendidikan.

Sampai saat ini kebijakan masih terus dilakukan dan targetnya sampai jumlah anak-anak yang divaksin meningkat dari sebelumnya sehingga membentuk imunitas komunitas atau 'herd community' yang maksimal.

Reporter : Mutia/Dream.co.id

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.