Sukses

6 Kisah Wanita yang Tetap Termotivasi untuk Latihan Fisik Meski Sedang Depresi

Berikut adalah enam kisah wanita yang meski mengalami depresi berat, namun semangatnya untuk tetap latihan fisik tak pernah padam.

Liputan6.com, Jakarta Saat mengalami depresi, Anda akan mengalami kesulitan untuk memperbaiki diri. Walau begitu, beberapa hal dapat dilakukan untuk mengatasi depresi, seperti terapi obat, meditasi, dan memiliki pola hidup sehat seperti berolahraga.

Meski demikian, depresi terkadang membuat Anda malas untuk beraktivitas. Mengutip dari Prevention, Kamis (1/3/2018), latihan fisik menjadi salah satu obat bagi Anda yang mengalami depresi. Hal ini karena latihan fisik dapat meningkatkan mood Anda. Berikut adalah enam kisah wanita yang tetap termotivasi untuk melakukan latihan fisik meski sedang mengalami depresi.

1. "Saya memikirkan apa yang biasa dinikmati, dan menetapkan tujuan kecil"

Seorang wanita bernama Morgan Sheets menderita depresi jangka panjang. Meski demikian, dia adalah seorang instruktur bersertifikat yang tentunya paham bagaimana pentingnya latihan demi menjaga kesehatan fisik dan mentalnya.

"Mencoba membuat diri Anda bangun, berpakaian, dan pergi ke gym selama satu jam latihan mungkin tampak seperti mendaki gunung yang terlalu besar," ujar Sheets.

Hal ini membuat dirinya melakukan latihan fisik dengan cara yang menyenangkan, seperti bersepeda sambil menyetel lagu.

2. "Saya menyimpan kalender"

Seorang advokat penyakit jiwa, Tonisha Pinckney, didiagnosis menderita depresi dan kegelisahan. Dia mengakui depresi bisa melemahkan. Namun demikian, menurutnya mencatat segala aktivitas di kalender, termasuk latihan fisik, dapat membuatnya tetap aktif. Hal ini dapat memberikan manfaat serta menyelamatkan jiwanya dari serangan depresi.

 

Saksikan juga video berikut ini :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bermain tenis dapat mengatasi depresi

3. "Saya menggunakan aturan lima detik"

Seorang instruktur pilates prenatal, Alison Marsh memutuskan untuk berjalan atau berlari keluar rumah guna mengatasi depresi. Dia mengatakan justru latihan fisik membuatnya lupa akan pikiran atau depresi yang dialaminya.

"Jika itu terjadi, saya akan menghitung mundur dari 5, 4, 3, 2, 1, - dan lakukan saja. Saya melempar sepatu dan hanya berjalan kaki atau berlari jika merasa terdorong," ungkap Marsh.

Selain itu, guna mengatasi depresi, Marsh selalu berfokus pada keluarga dan kliennya. "Saya mengingat anak-anak dan suami saya, dan tugas pemberian Tuhan yang saya berikan untuk membantu wanita lain," kata Marsh.

4. "Saya meminta teman"

Seorang pemilik firma konsultasi digital, Angela Wilson Gyetvan, berjuang untuk mengatasi depresi usai menyelesaikan pengobatan kanker payudara yang dialaminya beberapa tahun yang lalu. Guna mengatasi hal tersebut, dia meminta temannya untuk menemaninya bermain tenis.

Olahraga ini merupakan salah satu triknya guna mengatasi masalah depresi. Gyetvan biasa melakukannya bersama orang lain tiga hingga empat kali seminggu. Bermain dalam kelompok diyakininya dapat memberikan interaksi sosial yang turut membantunya mengatasi depresi.

3 dari 3 halaman

Memaksa diri untuk latihan fisik bisa menjadi obat atasi depresi

5. "Aku mengikatnya dengan sesuatu yang menyenangkan"

Presiden perusahaan penerbit buku Indie, Dark Helix Press, JF Garrard beranggapan bahwa olahraga teratur akan membantu depresi beratnya. Meski demikian, dia mengaku masih berjuang untuk melakukannya.

Guna membantu perjuangannya, Garrard melakukan aktivitas fisik dengan menonton Netflix. "Saya menggunakan DVD latihan di rumah. Lalu, saya pun menyiapkan dua layar, dan menyetel DVD dalam keadaan bisu sembari menonton Netflix dengan suara" ujar Garrard, mengutip dari Prevention.

6. "Saya pergi dengan mudah pada diri sendiri"

Seorang eksekutif humas, Alexa Nikiforou, mengungkapkan akan membiarkan dirinya untuk terus latihan fisik. "Hal ini membuat saya fokus untuk berada pada saat ini daripada memusatkan perhatian pada pemikiran saya sendiri," ujar Nikiforou, mengutip Prevention.

Selain itu, Nikiforou menemukan motivator terbaik adalah bersikap lembut terhadap dirinya sendiri dan merayakan apa yang telah dicapainya. "Penting untuk diingat, Anda harus selalu bangga bisa bangun dari tempat tidur, dan melalui perjuangan, Anda berusaha secara sadar untuk bekerja lebih keras guna merasa lebih baik lagi," ungkap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.