Sukses

Cara Terhindar Saat Ada Riwayat Penyakit Jantung di Keluarga

Jika kakek atau ayah atau saudara punya riwayat penyakit jantung, berikut hal-hal yang perlu Anda lakukan.

Liputan6.com, Jakarta Ketika mengetahui anggota keluarga seperti kakek-nenek, ayah atau ibu punya riwayat penyakit jantung, Anda pasti tahu betul bagaimana rasanya. Kondisi tersebut juga membuat seseorang ingin berbuat agar tak mengalami hal yang sama.

Menurut pakar, selain gaya hidup, ada beberapa hal yang perlu dilakukan guna mencegah atau mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

"Paling pertama dan awal adalah tahu ada tidaknya anggota keluarga yang memiliki risiko dan riwayat dengan penyakit jantung, terutama di usia muda," kata Direktur Emory University Heart Disease Prevention Center Amerika Serikat, Laurence Sperling.

Mengetahui riwayat penyakit jantung di keluarga itu penting, karena risiko seseorang terkena perpaduan antara gen, perilaku, dan lingkungan. "Karena pada beberapa orang risiko paling besar adalah gen keluarga," kata Sperling mengutip Prevention, Selasa (27/2/2018).

Jika memang ada anggota keluarga yagn terkena penyakit jantung di usia muda, ada baiknya memberitahu dokter. Karena bisa merekomendasikan tes darah atau gen untuk mengetahui apakah Anda berisiko tinggi atau tidak terkena penyakit jantung.

Lalu, dalam studi skala besar di 2016 dalam New England Journal of Medicine (NEJM) menyebutkan orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung dengan menjalani gaya hodup sehat bisa memangkas kemungkinan terkena hingga 50 persen.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung:

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jalan kaki minimal 5 ribu langkah/hari

1. Olahraga minimal seminggu sekali

Olahraga lebih dari sekali seminggu itu lebih baik. Paling tidak jika satu kali seminggu sudah aktif olahraga bisa memangkas risiko terkena penyakit jantung 12 persen.

"Jantung itu terdiri dari otot-otot, dan dengan meningkatkan detak jantung dengan olahraga teratur adalah cara terbaik memastikannya tetap kuat," pesan kepala divisi kardiologi University of Arizona College of Medicine, Amerika Serikat, Martha Gulati.

2. Minimal 5 ribu langkah per hari

Jika ingin menurunkan risiko kena penyakit jantung, coba minta diturunkan driver ojek online agak jauh dari lokasi Anda. Dengan cara ini memaksa Anda berjalan lebih banyak.

Akan lebih baik lagi jika jalan yang dilakukan adalah jalan cepat karena meningkatkan napas dan detak jantung. Studi dari Louisiana State University’s Pennington Biomedical Research Center menunjukkan paling baik jika bisa minimal lima ribu langkah per hari.

3 dari 4 halaman

Konsumsi beragam buah dan sayuran

3. Konsumsi beragam buah dan sayuran

Warna buah dan sayuran menentukan komponen nutrisinya. Jadi, dengan mengonsumsi aneka buah dan sayuran warna merah, kuning, oranye, ungu dengan sayuran hijau membuat tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

"Mendapatkan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran itu jauh lebih baik dari mengonsumsi suplemen multivitamin," kata Gulati.

4. Jangan merokok

"Merokok merupakan faktor utama terjadinya penyakit jantung. Namun, ini juga faktor risiko yang bisa dihindari," kata Gulati.

Dengan berhenti merokok, risiko terkena penyakit jantung menurun hingga 50 persen seperti disebutkan dalam NEJM.

4 dari 4 halaman

Tidur cukup dan berkualitas

5. Batasi gula

"Bukti seputar asupan gula amat menarik. Rupanya jumlah gula yang dikonsumsi seseorang berkontribusi terhadap penyakit jantung --juga diabetes dan obesitas--. Jika bisa menghindari atau membatasi gula tambahan itu akan sangat membantu," pesan Gulati.

Salah satu langkah kecil untuk memulai adalah tidak menambahkan gula ke kopi atau teh kesukaan Anda.

6. Tidur cukup dan berkualitas

Mungkin banyak masyarakat yang tidak tahu bahwa tidur adalah aspek penting untuk menjaga kesehatan jantung.

"Ada penelitian menunjukkan orang yang kurang tidur cenderung ada penumpukan kalsium di arteri koroner. Itu artinya risiko terjadi penyakit jantung pun meningkat," jelas Gulati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.