Sukses

Ternyata Penderita Diabetes di Negara Ini Bertubuh Kurus

Kebanyakan penderita diabetes di negara-negara bagian barat mengalami obesitas, tapi tidak dengan di India.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua diabetesi memiliki badan gemuk. Di beberapa negara seperti India, orang dengan diabetes ternyata banyak yang bertubuh kurus.

Dilansir dari Indiatimes, Senin (26/2/2018), hal yang terlintas ketika mendengar diabetes adalah seseorang dengan kelebihan berat badan. Selain itu, penderita merasa butuh akan makan-makanan yang manis.

Namun, di India, diabetes tidak bisa dikaitkan dengan tubuh yang gemuk atau berat badan berlebih.

Hal ini diungkap dalam sebuah film dokumenter berjudul The New Face of Diabetes yang diproduksi oleh Science Communication Lab yang bekerja sama dengan sebuah media, Slate.

Inti dalam film tersebut adalah, kebanyakan penderita diabetes di negara-negara bagian barat mengalami obesitas, tapi tidak dengan di India.

Ilmuwan India, CS Yajnik dan temannya John Yudkin dari University College London, melakukan studi besar-besaran untuk mencari penjelasan soal perbedaan bobot tubuh penderita diabetes ini. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Terjadi di Negara Berkembang

"Orang India kurus, tapi gemuk," kata Yajnik.

Namun, tujuan utama dalam film ini adalah untuk mengajak orang memantau komposisi di dalam tubuh. Tidak hanya melihat berat badan atau indeks massa tubuh.

Menurutnya, kasus semacam ini banyak muncul di negara-negara berkembang. Tidak semua pasien diabetes akan terlihat kelebihan berat badan. Tidak seperti dengan stereotip kebanyakan orang.

"Di Amerika Serikat, orang dengan obesitas dan diabetes tipe 2 memiliki keduanya bersamaan. Tapi di India, orang diabetes akan lebih kurus. Untuk ilmuwan yang mempelajari kasus ini, ini adalah sebuah misteri besar," kata narator dalam film tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.