Sukses

Waspada Bahaya Gula di Balik Kopi Kesukaan

Menyeruput kopi kesukaan memang nikmat, tapi ingat juga untuk membatasi gula di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta Menjamurnya kedai kopi ditambah dengan jasa pengiriman makanan/minuman membuat seseorang jadi lebih mudah menyeruput kopi kesukaan. Ini jelas memengaruhi gaya hidup. Bisa jadi, sebagian dari kita minum kopi kesukaan tiap hari atau setidaknya dua hari sekali.

Walau kini jadi mudah mendapatkan minuman kopi kesukaan, dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospital, Mulyani Anny Suryani Gultom, mengingatkan risiko konsumsi gula berlebihan yang terkandung di dalamnya.

"Dengan intensitas konsumsi kopi yang tinggi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar membatasi kandungan gula di minuman kopi mereka, sehingga membuat mereka berisiko tinggi terkena diabetes," kata Mulyani dalam peluncuran Tropicana Slim White Coffee di Jakarta beberapa saat lalu.

Ketika sudah terkena diabetes, kata Mulyani, tubuh jadi tidak dapat mengatur metabolisme gula dengan baik. Hal ini menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh lain. Jika tidak dikendalikan, bisa berujung pada berbagai komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, amputasi, bahkan kebutaan.

 

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Batasi Gula pada Kopi Kesukaan

Mengingat belum ada obat untuk mengatasi diabetes, Mulyani mengingatkan untuk membatasi asupan gula. Kementerian Kesehatan RI menyarankan konsumsi gula yakni sekitar 50 gram (tiga sendok makan) per hari.

"Sehingga memang pencegahan sedini mungkin menjadi salah satu opsi terbaik, salah satunya dengan membatasi asupan gula yang masuk ke dalam tubuh sehari-hari, termasuk dari minuman kopi yang dikonsumsi,” kata mengutip rilis yang diterima Liputan6.com ditulis Senin (26/2/2018).

Jika, asupan gula pada kopi dibatasi atau tidak ditambahkan, bisa mendapatkan manfaat dari minuman yang mengandung kafein itu. Berdasarkan tiga sumber terpercaya yaitu Diabetes Care (2014), Clinical Nutrition (2016), American Journal of Epidemiology (2014) mengonsumsi kopi secara teratur terkait pengurangan risiko diabetes (10 persen) dan kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung (21 persen).

"Namun dianjurkan konsumsi secukupnya untuk memperhatikan batasan asupan kafein,” kata dia.

Minum kopi baiknya tidak sampai lebih dari tiga atau empat cangkir per hari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.