Sukses

Mengenal Norovirus, Penyebab Muntah dan Diare di Olimpiade Pyeongchang 2018

Walaupun tidak mematikan, namun Norovirus, yang menyebar di Olimpiade Pyeongchang, cukup berbahaya dan menular dengan cepat.

Liputan6.com, Jakarta Norovirus mencuri perhatian di tengah ketatnya persaingan di Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan.

Dilansir dari Buzzfeed pada Kamis (15/2/2018), Norovirus menyebabkan peradangan dan iritasi pada usus.

"Organisme masuk ke saluran pencernaan Anda, di mana ia menyebabkan banyak radang di perut dan usus," kata Dr. Floyd L. Wormley Jr., profesor imunologi di University of Texas di San Antonio.

Hal inilah yang dapat menyebabkan mual, sakit perut, muntah dan diare. Selain itu, norovirus juga bisa menyebabkan nyeri otot dan demam ringan namun tidak sering terjadi.

Gejalanya sendiri mulai sekitar 12 hingga 48 jam setelah terpapar virus. Namun, beberapa orang bahkan tidak memiliki gejala sama sekali.

"Umumnya penyakit ini hanya berlangsung 24 sampai 72 jam dan akan hilang dengan sendirinya. Sehingga, dalam beberapa hari Anda akan lebih baik," tambah Wormley.

Tidak ada perawatan khusus untuk norovirus selain perawatan dengan banyak istirahat dan banyak cairan untuk mengurangi dehidrasi.

Jika diare berdarah, ini mungkin bukan norovirus. "Ini kemungkinan besar merupakan infeksi bakteri seperti E.coli atau shigella," kata Wormley.

 

 Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak mematikan namun menular

Virus ini biasanya menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi, atau kontak dengan orang dan permukaan yang terkontaminasi.

"Hanya dibutuhkan 10 sampai 20 partikel virus untuk menginfeksi seseorang. Saat Anda menularkannya, Anda menumpahkan jutaan partikel penyakit," kata Wormley.

Bahkan, seseorang yang sudah sembuh dari penyakit tersebut, mampu menularkan virusnya ke orang lain.

Virus ini sendiri tidak menular. Namun, akan menjadi parah apabila ada hal-hal tertentu seperti demam tinggi, pusing, tidak bisa kencing yang terjadi lebih dari tiga hari.

"Kebanyakan orang tidak perlu dirawat di rumah sakit, namun beberapa orang dapat mengalami dehidrasi berat dan yang lainnya berisiko mengalami lebih banyak komplikasi," kata Wormley.

Karena ini adalah virus, menurut Wormley antibiotik tidak akan bekerja.

3 dari 3 halaman

Cara mencegah penularan

Untuk melindungi diri dari norovirus, cara termudah adalah dengan mencuci tangan dan menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi.

"Cuci tangan dan sanitasi harus jadi teman sehari-hari Anda," kata Wormley. Pastikan mencuci tangan dengan benar, terutama setelah menggunakan kamar mandi, transportasi umum, atau sebelum dan menyiapkan makan.

Sekalipun gejala-gejala norovirus sudah hilang, Anda belum aman. Anda masih bisa menularkan virus tersebut setelah gejalanya hilang. Pastikan Anda berhati-hati selama satu atau dua minggu setelah sembuh.

"Bila Anda terkena norovirus, Anda hanya memiliki kekebalan selama beberapa bulan sehingga Anda masih rentan untuk mendapatkannya di kemudian hari," tutup Wormley.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.