Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Posisi Seks Terbaik untuk Pasangan yang Ingin Punya Anak

Saat ingin merencanakan kehamilan, beberapa hal ini harus diketahui pasangan, termasuk soal posisi seks.

Liputan6.com, Jakarta Saat Anda dan pasangan berencana untuk memiliki anak, berbagai cara kemudian dilakukan. Mulai dari meninggikan kaki di dinding sesuai berhubungan seks, minum vitamin pre-natal, dan berbagai cara lainnya. Tapi bagaimana dengan posisi seks yang dipilih?

Ibu atau mertua boleh saja mengatakan, posisi seks misionaris adalah pilihan terbaik. Sayangnya hal ini belum terbukti.

"Posisi seks itu tidak berpengaruh ketika Anda berusaha hamil, dan belum ada bukti yang menunjukkan hal itu membuat perbedaan," ujar Lauren Streicher, M.D., ginekolog dan direktur medis dari Center for Sexual Medicine and Menopause di Northwestern Memorial Hospical di Chicago, yang juga adalah penulis dari Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever, melansir Women's Health, Jumat (9/2/2018).

Posisi seks doggy style sempat digembar-gemborkan sebagai pilihan yang lebih efektif. Ini karena, posisi seks ini memungkinkan pria untuk berejakulasi lebih dekat dengan pembukaan serviks. Namun, anggapan ini muncul hanya berdasarkan satu studi saja.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy ini meneliti posisi penis pada posisi seks misionaris atau penetrasi dari belakang. Namun, tidak membahas tentang kemungkinan kehamilan mana yang lebih besar.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Haruskah menaikkan kaki

Di masa lalu, jelas Streicher, dokter sering meninggikan kaki pasien setelah melakukan prosedur IUI (intrauterine insemination) and melarang pasiennya untuk bergerak selama 10 menit.

"Hal itu tidak pernah meningkatkan angka kesuburan," ujarnya. Sama halnya dengan, ketika Anda tidak ingin hamil, melompat-lompat setelah berhubungan seks tidak akan memperkecil risiko kehamilan.

Memang, begitu Anda langsung berdiri setelah berhubungan seks, ada air mani yang keluar, tapi hal ini tidak terlalu berpengaruh.

"Ada jutaan sperma dalam setetes air mani. Sperma itu tangguh dan memiliki insting arah yang hebat. Setidaknya, begitulah kondisi dari sperma yang sehat," lanjut Streicher.

3 dari 3 halaman

Cara terbaik sukses hamil

Ketika masa subur tiba, silakan berhubungan seks dengan gaya sesuka Anda. Baik itu berdiri, berbaring secara misionaris, sambil duduk atau spooning, semuanya tidak masalah.

Dan ketika Anda ingin merencanakan kehamilan, Streicher mengingatkan, faktor utama yang mempengaruhi kesuburan adalah usia.

"Secara biologis, wanita dirancang untuk hamil pada usia 20-an," tambahnya.

Jika Anda ingin memperbesar kemungkinan hamil, Streicher menyarankan untuk menggunakan alat ovulasi setiap tiga bulan. Alat ini bisa membantu karena kebanyakan wanita tidak tahu kapan mereka sedang subur.

Jika Anda belum hamil setelah mencoba alat ini, temui spesialis kesuburan untuk menentukan, kapan Anda dan pasangan perlu tes lanjutan.

Namun jika tes tadi tidak menemukan masa ovulasi atau kesuburan Anda dalam sebulan, segera temui dokter untuk mencari tahu ada masalah apa.

Jika Anda sedang ovulasi, gunakan alat tadi untuk membantu menjadwalkan seks. Dan lakukan lebih sering dari biasanya.

Kemungkinan terbesar Anda untuk hamil adalah dengan berhubungan seks setiap hari atau dua hari sekali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.