Sukses

Minuman Manis, Biang Keladi Pemicu Diabetes Generasi Milenial

Setelah konsumsi minuman manis, tubuh akan melar dengan cepat. Badan gemuk bikin orang jadi malas gerak. Dalam kasus ini, waspada diabetes.

Jakarta - Di zaman now, semakin banyak ragam kuliner baik makanan maupun minuman yang begitu menggoda. Para pelaku kuliner begitu kreatif dalam menghidangkan aneka minuman manis. Namun, tanpa disadari minuman tersebut memiliki kadar gula yang tinggi.

Jika makanan masih bisa dikontrol, namun masyarakat mendadak khilaf ketika di depannya ada hidangan minuman manis yang menggugah selera. Padahal, minuman ini bisa membuat tubuh menjadi cepat gemuk.

“Yang namanya kalori mau gula putih, gula tebu, gula merah semua ada kalorinya. Semua harus dipertimbangkan sebagai gula. Mau makanan atau minuman apapun jika ditotal pasti akan naik kalau kelebihan. Belum lagi minum minuman manisnya pakai gorengan,” papar Ahli Gizi Klinis dan Penyakit Komorbid, dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK, seperti dikutip dari JawaPos, Selasa (6/2/2018).

Jika sudah kegemukan, maka akan berbanding lurus dengan kemunculan penyakit diabetes. Minuman manis pun wajib dibatasi.

Minuman manis penyerapan glukosanya cepat, gulanya tinggi. Konsumsi makin meningkat akibatnya gemuk. Lalu malas gerak,” jelasnya.

 

Simak juga video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terlambat penanganan

Cindiawaty menjelaskan banyak penderita tak sadar terkena diabetes. Mereka baru sadar saat sudah disertai komplikasi seperti sakit ginjal.

“Kalau ada masalah ginjal, maka sudah sulit. Ada asupan protein yang harus dipertimbangkan. Biasanya saat datang ke glizi klinik saat ginjalnya sudah parah, sudah bingung. Jika lebih awal maka akan membantu,” katanya.

3 dari 3 halaman

Minuman manis picu diabetes di usia muda

Sementara itu, ada tambahan info penting seputar diabetes. Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Dyah Erti Mustikawati menjelaskan, dunia membatasi konsumsi gula sebanyak 26 gram sehari. Sayangnya, Indonesia masih menganut batas yang melebihi batas, yakni 50 gram.

“Misalnya 1 gelas minuman manis, 26 gram gulanya. Kalau sehari 5 gelas saja sudah 130 gram. Sudah kelebihan 2,5 kali lipat lebih. Maka akibatnya resistensi insulin dan pankreas jebol. Maka banyak diabetes di usia muda,” tegas Dyah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.