Sukses

Minum Teh Panas, Picu Munculnya Kanker Kerongkongan?

Apa benar kanker kerongkongan bisa muncul dari kebiasaan minum teh panas?

Liputan6.com, Jakarta Pemabuk dan perokok berat mesti mengurangi kebiasaan minum teh panas. Hasil dari sebuah studi di Tiongkok menyebut kebiasaan satu ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.

Pada orang normal saja bisa berdampak hal yang sama. Apalagi pada mereka yang punya dua kebiasaan tadi. RIsiko bisa meningkat lima kali lipat.

Studi itu melihat dampak dari minum teh dengan air panas bersuhu lebih dari 65 celcius. Ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus (kerongkongan) bisa dikombinasikan dengan minum alkohol dan merokok.

Secara ilmiah penelitian satu ini dirasa masuk akal karena luka yang disebabkan oleh air panas di lapisan tenggorokan bisa mengganggu kemampuannya bertindak sebagai penghalang racun berbahaya dari alkohol dan rokok.

Namun, kita tidak perlu khawatir berlebihan, karena rata-rata suhu air panas yang digunakan untuk menyeduh teh tidak lebih dari 65 celcius. Sehingga tidak berisiko menyebabkan kanker kerongkongan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kanker Kerongkongan dan Kebiasaan Minum Teh Panas

Kanker kerongkongan ini biasanya memengaruhi orang tua berumur 60 sampai 70 tahun. Pria dinilai lebih berisiko daripada wanita.

Gejala yang timbul berupa tumor kecil yang sulit kita sadari. Namun, jika dalam kurun waktu berapa lama mengalami kesulitan menelan, pencernaan terasa sakit, muncul maag, kehilangan napsu makan yang membuat berat badan turun drastis, dan sakit pada perut bagian atas, dada, atau punggung, sebaiknya segera ke dokter.

Terkait teh dan kanker kerongkongan ini, penulis utama dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Peking, Dr Jun Lv mengatakan, teh merupakan minuman paling umum di seluruh dunia. Dan paling nikmat jika diminum dalam keadaan panas, terlebih saat musim dingin.

"Meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan kerja dari teh yang terhambat ke saluran pencernaan serta cedera termal kronis pada mukosa esofagus, tidak berarti harus ditakutkan," kata Jun dikutip dari situs Daily Mail, Selasa (6/2/2018).

Namun, sekali lagi, jarang atau nyaris tidak ada orang yang menyeduh teh menggunakan air panas dengan suhu setinggi itu. Akan tetapi tetap harus waspada terhadap apa pun jenis kanker, tidak terkecuali kanker kerongkongan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.