Sukses

Penderita Kian Menurun, Status KLB Campak di Asmat Dicabut

Jumlah penderita campak semakin menurun, status Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Asmat dicabut dan telah berakhir.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah penderita campak di Kabupaten Agats, Asmat, Papua, yang semakin menurun membuat status kejadian luar biasa (KLB) dicabut. Di RSUD Agats, pasien yang masih dirawat sebanyak 12 orang.

Mereka terdiri atas sembilan anak yang sedang dirawat inap akibat gizi buruk, sedangkan pasien yang terkena campak sebanyak tiga orang anak. Penanganan campak makin terkendali. Ini karena sudah dilakukan vaksinasi di 224 kampung, yang berada di 23 distrik.

Menilik hal tersebut, Bupati Asmat, Elisa Kambu, berani memutuskan pencabutan KLB campak. Hal tersebut disampaikan Elisa dalam dalam rapat koordinasi di Posko Satgas KLB Campak dan Gizi Buruk Campak.

“Dengan memerhatikan usul Dinkes Asmat melalui surat Nomor 800/50/Dinkes/2/2018, maka saya nyatakan KLB campak telah berakhir,” ucap Elisa, menurut rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (6/2/2018).

Surat tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1501 Tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Penangggulangan.

Berikut ini isi suratnya:

  1. Telah terjadi penurunan temuan penderita campak oleh tim Satgas (TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) dan bahkan hampir di seluruh wilayah tidak ditemukan kasus baru.
  2. Apabila tidak ditemukan kasus baru dan tidak termasuk kriteria KLB, maka hal ini adalah kondisi normal yang didapati Puskesmas dan tertangani.

Berdasarkan perkembangan situasi KLB Campak tersebut di atas, maka:

Penetapan Kejadian Luar Biasa Campak Dinyatakan Dicabut dan Telah Berakhir

Surat pencabutan status KLB Campak di Asmat tersebut ditandatangani Elisa pada 5 Februari 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evaluasi paseien campak dan gizi buruk

Elisa sempat mengevaluasi pasien campak dan gizi buruk dengan menemui pasien rawat inap. Evaluasi dilakukan selama hampir 20 hari sejak penetapan KLB campak pertama kali, yakni pada 15 Januari 2018.

Hingga status KLB campak berakhir, tercatat jumlah anak yang meninggal sebanyak 72 orang. Anak yang meninggal karena campak sebanyak 66 orang dan gizi buruk 6 sebanyak orang.

Jumlah anak yang meninggal di rumah sakit sebanyak 8 anak. Anak yang meninggal pun ditemukan di kampung (distrik di Asmat) per September hingga 4 Februari 2018.

Pasien yang dirujuk ke RSUD Agats ditemukan pada 20-22 Januari 2018 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Gejala campak berupa ruam merah pada seluruh tubuh yang disertai demam, batuk, dan pilek.

    Campak

  • Gizi buruk atau yang dikenal sebagai kwashiorkor dalam dunia medis, merupakan salah satu bentuk malnutrisi.

    Gizi Buruk

  • Asmat

  • Papua