Sukses

Satu Gigitan Kutu, Samantha Cacat dan Nyaris Buta Selama 10 Tahun

Selama 10 tahun terakhir, Samantha harus memakai kursi roda setelah dirinya terkena gigitan kutu saat berlibur bersama keluarganya.

Liputan6.com, Inggris Akibat gigitan kutu, Samantha Calby, 29, harus memakai kursi roda dan nyaris tidak bisa bicara. Peristiwa ini terjadi saat Samantha berusia 15 tahun. Sejak saat itu, berbagai pengobatan yang dijalani belum membuahkan hasil. Bahkan diagnosis penyakitnya pun sulit dideteksi.

Samantha digigit kutu saat pergi berlibur bersama keluarganya dari Liverpool, Inggris ke Italia. Beberapa hari di Italia, Samantha terkena gigitan kutu.

Kini, Samantha berupaya mengumpulkan dana untuk perawatan. Ia telah waktu selama 10 tahun terakhir menggunakan kursi roda dan rasa sakit yang tak tertahankan, dilansir dari Yahoo, Senin (5/2/2018).

Samantha telah berobat, tapi dokter bingung dengan kondisinya. Ia didiagnosis dengan beberapa penyakit kronis, salah satunya kolitis ulserativa (peradangan kronis yang terjadi pada usus besar).

Namun, ia mengklaim, diagnosis penyakit itu belum tepat untuk kondisinya. Samantha terus berupaya mencari diagnosis tepat dari hasil pemeriksaan lab.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terdeteksi penyakit Lyme

Pada 2014, Samantha merasa sangat sakit sehingga ia nyaris tidak dapat berbicara dan merasa akan meninggal. Pada waktu itu pun, ia didiagnosis menderita Myalgic Encephalomyelitis atau Chronic Fatigue Syndrome (kondisi yang membuat orang merasa lelah pada sebagian besar atau sepanjang waktu).

Demi mendapatkan pemeriksaan lebih jelas, Samantha awal tahun ini menjalani tes pribadi untuk penyakit Lyme. Hasil pemeriksaan, ia positif terkena penyakit lyme (infeksi yang disebarkan oleh kutu).

Samantha harus hidup dengan gejala sehari-hari, termasuk penglihatan kabur, keringat malam, demam, kedutan, gangguan bicara, kelelahan parah, peka terhadap kebisingan dan cahaya, dan kelumpuhan wajah.

Perlahan-lahan, ia kehilangan ingatan, sulit bernapas, pusing, nyeri otot dan sendi, sakit kepala dan gangguan tidur.

"Aku menghabiskan setidaknya 22-23 jam berbaring. Setiap hari rasanya seperti penjara," kata Samantha.

Kini, Samantha berupaya mengumpulkan dana pengobatan untuk melanjutkan perawatan penyakit Lyme-nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.