Sukses

Muncul Bintik Merah, Alma Ternyata Alami Pembuluh Darah Pecah

Muncul bintik-bintik merah di kaki dan tangan gadis kecil ini, dokter menyampaikan, pembuluh darah Alma pecah.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari bintik merah yang muncul di kulit kaki dan tangan, ternyata Almaira Nurrahma (6) mengalami pecah pembuluh darah. Bintik merah tersebut berupa ruam-ruam seperti darah beku. Ketika disentuh dengan tangan, bintik tidak menonjol layaknya bentol-bentol sehabis digigit nyamuk. Bintik merah rupanya berada di bawah kulit.

Nyaris kedua kaki gadis kecil dipenuhi bintik merah. Sebelum bintik merah muncul, Alma mengeluh gatal di sekitar punggung. Saat dilihat sang ibu, Widia Nurjanah, 28, ternyata tidak ada bintik merah atau bentol-bentol di area tubuh yang gatal. Namun, Alma semakin mengeluh gatal dari hari ke hari. Bahkan frekuensi gatalnya semakin sering terjadi.

Ketika dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, ditulis Sabtu (27/1/2018) Widia mengonfirmasi, kejadian ini terjadi tepat satu minggu sebelum Alma masuk sekolah di tahun ajaran baru di TK B, kira-kira 5 Juli 2017.

Kondisi yang dialami Alma dibagikan Widia di laman Facebook miliknya pada 20 Januari 2018. Hingga hari ini, Jumat (26/1/2018), unggahan Widia telah dibagikan 51.000 kali dengan 15.000 komentar.

Seiring muncul bintik merah, Alma harus tertatih-tatih berjalan. Ia tidak bisa berjalan walaupun ke kamar mandi. Widia, yang tinggal di Surade, Sukabumi, Jawa Barat membawa Alma ke dokter anak. Tak disangka, Widia dan suami harus mendengar kenyataan. Dokter menyampaikan, pembuluh darah pecah.

Pembuluh darah pecah dan sangat berbahaya bagi nyawa Alma. Tak tanggung-tanggung, dokter menyebut, kemungkinan terburuk yang akan dialami Alma, seperti berisiko stroke juga meninggal. Demi memastikan kondisi anaknya, orangtua Alma memastikan kembali penyakit Alma dengan mendatangi dokter lain.

Alma juga melakukan cek darah. Dokter lain mengatakan, pembuluh darah Alma memang pecah, tapi di area yang tidak begitu berbahaya. Obat pun diberikan. Setelah minum obat yang diberikan dokter, tidak ada keluhan lagi dari Alma. Namun selang seminggu kemudian bintik-bintik merah makin banyak.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terjangkit Henoch Scholein Purpura

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyarankan, Alma harus dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan dokter spesialis hematologi anak. Widia dan suami membawa Alma ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Setiba di RS Hasan Sadikin Bandung, Alma menjalani serangkaian pemeriksaan lab, yakni rontgen, pengambilan darah, urine dan feses. Setelah beberapa hari menunggu hasil lab, dokter yang menangani Alma dokter menyimpulkan, gadis kecil itu terjangkit penyakit Henoch Scholein Purpura (HSP) atau radang pembuluh darah.

HSP termasuk penyakit yang cukup langka, yang ditandai dengan bintik merah. Bintik merah itu darah yang bocor dari pembuluh darahnya. Pasien juga akan menderita nyeri di bagian sendi dan perut.

"HSP itu berbahaya karena bisa menyerang ginjal, sendi dan kulit, usus dan pencernaan jadi sakit. Alhamdulillah, saya dan suami langsung membawa Teh Alma ke dokter dan diobati. Jadi, penyebaran penyakitnya, tidak sampai menyerang pencernaan," ungkap Widia.

3 dari 4 halaman

13 Gigi rusak

Menurut dokter, penyebab utama Alma terkena penyakit HSP adalah kerusakan gigi. Lebih lanjut, dokter menjelaskan, kerusakan gigi dapat memunculkan penyakit berbahaya lain, seperti gagal ginjal, jantung bocor, dan HSP. Ini dikarenakan kerusakan gigi akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Pasien dapat terkena penyakit lain.

Dokter menyarankan, sebelum fokus mengobati penyakit HSP, Alma harus periksa ke dokter gigi spesialis anak. Hasil pemeriksaan gigi, ada 13 gigi Alma yang mengalami kerusakan. Bahkan sebagian besar di antaranya harus dibuang. Tindakan operasi bedah mulut pun harus dijalani Alma.

"Kerusakan gigi bisa berdampak (munculnya) HSP. Kata dokter juga, kalau misalnya pengen sembuh total (dari HSP), baru lepas usia 16 tahun," lanjut Widia. Tepat pada 28 Oktober 2017, Alma menjalani operasi bedah mulut. Sebelum hari operasi, gadis kecil itu sudah masuk rawat inap pada 24 Oktober 2017.

4 dari 4 halaman

Pengobatan HSP

Widia dan keluarga mengakui, tak dapat membayangkan, gadis kecilnya harus menjalani operasi bedah mulut. Sebuah operasi besar. Di laman Facebooknya, Widia menuliskan, detik-detik Alma sebelum dibawa ke ruang operasi.

... saat-saat terakhir sebelum dibawa ke ruang operasi, saya lihat matanya (Alma) yang berkaca-kaca seakan menahan tangis. Sampai akhirnya suster membawanya menjauhi saya, menuju ruang operasi. Air mata terus mengalir, penglihatan sudah mulai kabur akibat mata yang sembab, entah berapa banyak airmata yang terus berjatuhan.

Operasi bedah mulut sukses dilakukan. Seminggu kemudian, Alma langsung menjalani pengobatan HSP.

"Diberi obat, namanya prednisone. Pertama kali, dikasih harus minum dua dosis, pagi dan sore hari. Jadi, dua kali sehari minum obatnya. Tapi lama-lama dosisnya menurun, jadi setengah dan diminum satu kali sehari," Widia menambahkan.

Kini, Alma sudah sembuh. Bintik merah di kaki dan tangan juga menghilang dan tidak ada keluhan. Widia mengimbau kepada orangtua agar tidak bintik-bintik merah yang timbul di kulit anak.

"Jangan dianggap sepele. Langsung periksa dokter. Karena bisa saja itu terkait HSP. Kalau dibiarkan nanti berbahaya. Apalagi kalau pembuluh darah pecah di otak," imbau Widia menutup perbincangan di telepon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.